Aku begitu sering berusaha menghindari sebuah konflik demi kedamaian bersama. Sungguh aku tidak ingin ada permusuhan antara aku dengan pihak lainnya. Tak mengapa beberapa kali aku mengalah asalkan semuanya baik-baik saja. Aku mampu berdamai dengan orang lain. Tapi sudahkah aku mampu berdamai dengan diri sendiri?
Padahal diriku adalah seseorang yang sangat dekat bahkan menyatu dengan aku. Tapi tak jarang aku masih merasa kesulitan untuk berdamai dengan diri sendiri. Ada banyak target yang sudah ku rencanakan dengan matang dan ku usahakan dengan lantang tapi segalanya tak bisa ku dapatkan bahkan hasilnya tak kunjung kelihatan. Ada kesalahan di masa lalu yang terkadangmenghantui langkah ini “Ah, seandainya waktu itu tidak memilih itu pasti segalanya akan menjadi lebih baik”. Ada luka yang belum sepenuhnya sembuh dan terkadang menghambat langkah-langkah ini. Ada kekhawatiran terhadap masa depan yang penuh dengan ketidakpastian sehingga segalanya terasa buram. Aku menyesali yang telah berlalu dan mengkhawatirkan yang belum terjadi sehingga aku kehilangan kekuatanku di hari ini.
Sungguh, aku tidak ingin seperti ini. Setiap malam sebelum tidur selalu ku usahakan untuk memaafkan segala yang telah berlalu, memaafkan segala yang telah membuat terluka, dan juga meminta maaf kepada diri sendiri atas segala keraguan dan kekhawatiran. Aku merangkul diriku dengan erat-erat dan mengatakan kalau segalanya akan baik-baik saja. Segala yang telah berlalu tidak bisa ku ubah dan tidak pula melukaiku tapi sebagai bahan pembelajaran untuk langkah yang lebih baik di kemudian hariku. Hari-hari di masa depan belum tentu semenakutkan apa yang ku pikirkan. Aku perlu mengurangi membaca hal-hal yang membuatku khawatir karena segala informasi yang aku konsumsi itu sangat mempengaruhi cara berpikirku.Bukankah ada Allah yang selalu memberikan berbagai kejutan dan pertolongan dalam hidup?
Aku belajar untuk menyadari kalau tak semua keinginan harus di wujudkan, cukuplah terpenuhi kebutuhan itu sudah cukup. Aku tak perlu terlalu mengikuti kehidupan semua orang, cukuplah aku menjalani kehidupanku sendiri.
Aku hanya perlu fokus pada hari ini, belajar dari masa lalu, dan merencanakan seperlunya untuk masa depan. Dengan begitu setidaknya aku bisa merasa lebih tenang tanpa sesal dan kekhawatiran berlebihan seperti hari-hari sebelumnya.
Aku memilih berdamai dengan diriku sendiri.
Oh, iya ada satu lagi perihal perasaan pada seseorang yang ku dambakan kini ku memilih untuk melepaskan dan kembali menjadi sebatas teman seperti dulu. Biarlah aku menjalani hari-hari dengan tenang tanpa di hantui oleh kekhawatiran akan kehilangan maupun harapan tanpa kepastian yang menimbulkan banyak drama kehidupan.
Aku memilih berdamai dengan diri tanpa disibukkan dengan hal-hal yang belum ku perlukan saat ini.