Setiap orang memerlukan sebuah prinsip hidup agar
hidupnya lebih terarah dan tidak mudah terbawa oleh perubahan keadaan yang
belum tentu baik untuk kehidupan seseorang. Dan prinsip hidup seseorang
pastinya berbeda-beda karena biasanya prinsip hidup itu terbentuk berdasarkan
pengalaman maupun pola asuh yang di dapatkan oleh seseorang. Prinsip hidup
tidak hanya berjumlah satu saja tapi bisa lebih dari satu agar seseorang tidak
kaku dan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Salah satu prinsip hidup yang
hingga saat ini ku coba untuk ku pegang dengan erat adalah sebuah prinsip hidup
untuk tidak mudah berhutang.
Memang bagi sebagian orang perihal hutang adalah
sesuatu yang biasa saja. Apalagi berhutang kepada teman akrab atau saudara
dekat sering dijadikan sebagai hal yang sepele sehingga sering terjadi
penundaan demi penundaan atau bahkan menghilang tanpa mau membayar hutang. Padahal
perkara hutang bisa menjadi permasalahan yang sangat serius di akhirat kelak.
Amal kita bisa habis digunakan untuk membayar hutang. Selain itu hutang juga
memiliki dampak buruk lainnya jika disepelekan misalnya :
Merusak pertemanan
Tak jarang peminjam hutang belum bisa membayar
hutangnya atau mengulur waktu sampai berbulan-bulan padahal si pemberi hutang
sedang sangat membutuhkan uang tersebut. Kejadian ini menimbulkan
ketidaknyamanan di kedua belah pihak dan tak jarak memunculkan konflik yang
memicu keretakan dalam pertemanan.
Kegelisahan
Ketika seseorang meminjam hutang pasti ada rasa
sungkan atau malu pada siang sampai sore hari jika bertemu dengan pemberi
hutang dan menimbulkan kegelisahan dimalam hari jika seandainya tidak bisa
membayar hutang dalam waktu dekat. Mau makan, tidur, belajar dan beraktivitas
lainnya selalu teringat dengan hutang yang belum dibayarkan.
Sulit mengatur keuangan
Ketika kita masih memiliki hutang rasanya sulit untuk
membelanjakan uang yang kita miliki. Ingin membeli barang A teringat hutang
yang belum di bayar, ingin ke tempat B teringat hutang, ingin ikut kegiatan C
teringat hutang. Akhirnya seperti muncul perasan stuk atau macet dalam
membelanjakan uang ketika masih memiliki hutang.
Penuh ketidakpastian
Mungkin saat ini kita masih bisa mencari uang dengan
lancar sehingga bisa membayar hutang dengan mudah. Bisa dibayar minggu depan
atau dilain waktu. Tapi siapa yang bisa menjamin keadaan akan selalu baik-baik
saja?
Sepertihalnya pandemic yang terjadi tanpa kita duga
saat ini kan sesuatu yang belum pasti, bagaimana jika dalam kondisi seperti ini
kita masih memiliki banyak hutang ? Tentunya kita akan merasa agak berat untuk
melunasinya. Memang kita masih bisa bekerja untuk membayarnya akan tetapi
alangkah baiknya kalau kita meminimalisir resikonya dengan cara tidak mudah
berhutang.
Nah, itu tadi adalah beberapa alasan kenapa aku
memiliki prinsip hidup untuk meminimalisir atau bahkan menghindari hutang dalam
hidup ini karena aku tidak ingin jika hutang itu malah menyusahkanku di kemudian
hari. Ya memang terkadang aku masih meminjam uang saat keadaan benar-benar
terdesak tapi jika keadaan masih bisa diatasi maka aku berusaha untuk
menghindari hutang dan berbagai cicilan yang kurang di perlukan. Semoga aku
bisa tetap memegang teguh prinsip ini. Aamiin.