Tulisan hari kelima- Sebuah prinsip hidup



Setiap orang memerlukan sebuah prinsip hidup agar hidupnya lebih terarah dan tidak mudah terbawa oleh perubahan keadaan yang belum tentu baik untuk kehidupan seseorang. Dan prinsip hidup seseorang pastinya berbeda-beda karena biasanya prinsip hidup itu terbentuk berdasarkan pengalaman maupun pola asuh yang di dapatkan oleh seseorang. Prinsip hidup tidak hanya berjumlah satu saja tapi bisa lebih dari satu agar seseorang tidak kaku dan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Salah satu prinsip hidup yang hingga saat ini ku coba untuk ku pegang dengan erat adalah sebuah prinsip hidup untuk tidak mudah berhutang.

 

Memang bagi sebagian orang perihal hutang adalah sesuatu yang biasa saja. Apalagi berhutang kepada teman akrab atau saudara dekat sering dijadikan sebagai hal yang sepele sehingga sering terjadi penundaan demi penundaan atau bahkan menghilang tanpa mau membayar hutang. Padahal perkara hutang bisa menjadi permasalahan yang sangat serius di akhirat kelak. Amal kita bisa habis digunakan untuk membayar hutang. Selain itu hutang juga memiliki dampak buruk lainnya jika disepelekan misalnya :

 

Merusak pertemanan

 

Tak jarang peminjam hutang belum bisa membayar hutangnya atau mengulur waktu sampai berbulan-bulan padahal si pemberi hutang sedang sangat membutuhkan uang tersebut. Kejadian ini menimbulkan ketidaknyamanan di kedua belah pihak dan tak jarak memunculkan konflik yang memicu keretakan dalam pertemanan.

 

Kegelisahan

 

Ketika seseorang meminjam hutang pasti ada rasa sungkan atau malu pada siang sampai sore hari jika bertemu dengan pemberi hutang dan menimbulkan kegelisahan dimalam hari jika seandainya tidak bisa membayar hutang dalam waktu dekat. Mau makan, tidur, belajar dan beraktivitas lainnya selalu teringat dengan hutang yang belum dibayarkan.

 

Sulit mengatur keuangan

 

Ketika kita masih memiliki hutang rasanya sulit untuk membelanjakan uang yang kita miliki. Ingin membeli barang A teringat hutang yang belum di bayar, ingin ke tempat B teringat hutang, ingin ikut kegiatan C teringat hutang. Akhirnya seperti muncul perasan stuk atau macet dalam membelanjakan uang ketika masih memiliki hutang.

 

Penuh ketidakpastian

 

Mungkin saat ini kita masih bisa mencari uang dengan lancar sehingga bisa membayar hutang dengan mudah. Bisa dibayar minggu depan atau dilain waktu. Tapi siapa yang bisa menjamin keadaan akan selalu baik-baik saja?

 

Sepertihalnya pandemic yang terjadi tanpa kita duga saat ini kan sesuatu yang belum pasti, bagaimana jika dalam kondisi seperti ini kita masih memiliki banyak hutang ? Tentunya kita akan merasa agak berat untuk melunasinya. Memang kita masih bisa bekerja untuk membayarnya akan tetapi alangkah baiknya kalau kita meminimalisir resikonya dengan cara tidak mudah berhutang.

 

Nah, itu tadi adalah beberapa alasan kenapa aku memiliki prinsip hidup untuk meminimalisir atau bahkan menghindari hutang dalam hidup ini karena aku tidak ingin jika hutang itu malah menyusahkanku di kemudian hari. Ya memang terkadang aku masih meminjam uang saat keadaan benar-benar terdesak tapi jika keadaan masih bisa diatasi maka aku berusaha untuk menghindari hutang dan berbagai cicilan yang kurang di perlukan. Semoga aku bisa tetap memegang teguh prinsip ini. Aamiin.

 

 

 

 

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama