Pernahkah kamu bertanya apa itu kebahagiaan?
Pastinya setiap orang akan memiliki definisi yang
berbeda-beda tentang kebahagiaan karena memang standar kebahagiaan seseorang
itu berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia karena memiliki banyak uang,
pengaruh, relasi, pendidikan tinggi, pekerjaan bagus, cita-cita tercapai, bisa
membeli barang-barang yang sudah lama didambakan atau sekedar masih bisa makan
dan berkumpul dengan keluarga hari ini sudah bisa membuat bahagia.
Dulu aku berpikir kalau bahagia itu adalah saat
berbagai keinginanku bisa terwujud seperti mendapatkan banyak fasilitas yang
mendukung hobiku missal ada laptop, wifi, memainkan game kesukaan,
makan-makanan yang enak dan lain-lain. Namun, setelah ku dapatkan semua itu
rasanya memang bahagia tapi semakin lama semakin menemukan titik jenuhnya dan
tak jarang malah membuatku sakit karena telalu banyak waktu yang ku gunakan
untuk menikmati semua hal yang sudah lama ku dambakan. Misalnya ketika memiliki
fasilitas wifi yang lancar rencananya akan rajin menulis blog tapi ternyata
godaan untuk streaming di youtube selama berjam-jam sampai mengantuk itu lebih
besar sampai begadang. Ketika memiliki laptop dan game malah banyak bermain berjam-jam
sampai kelelahan. Ketika bisa makan-makanan yang enak selalu ada uang yang
semakin menipis. Selalu ada yang hilang setelah aku mendapatkan sesuatu yang ku
inginkan. Selalu ada sesal setelah ku dapatkan sesuatu yang ku anggap bisa
memberiku kebahagiaan. Kini aku pun tersadar kalau kebahagiaan itu tak selalu
kita dapatkan saat kita mendapatkan sesuatu yang sudah lama kita inginkan tapi
kebahagiaan juga tergantung tentang bagaimana cara kita menyikapi segala hal
yang kita miliki. Apakah kita menggunakan dengan bijaksana dan seperlunya saja
ataukah kita lalai dan menggunakannya secara berlebihan?.