Setiap tempat yang kita kunjungi pasti selalu memiliki kenangannya masing-masing. Entah itu tempat yang kita lewati, kita kunjungi maupun kita tempati selama bertahun-tahun. Setiap kali kita memandang foto tempat itu rasanya memori ingatan kita tepanggil kembali untuk mengingat berbagai hal yang pernah terjadi di tempat tersebut. Mungkin sudah tidak terhitung lagi berapa tempat yang sudah pernah kita kunjungi selama kita hidup, oleah karena itulah aku tidak membahas semua tempat karena tidak akan selesai dalam satu postingan blog ini. Kali ini aku hanya membahas beberapa tempat saja yang menurutku penuh dengan kenangan.
Sawah dan sungai (masa-masa
TK-SD)
Dulu setiap kali libur sekolah,
aku selalu berkunjung ke rumah nenek yang berada tak jauh dari sungai sekitar
200 meter sehingga bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Pada waktu itu rasanya
sudah senang sekali bisa bermain air disungai maupun mencari keong sawah untuk
di bakar lalu di makan. Ketika musim tanam jagung pun ikut menanam jagung pada
tanah yang sudah di gejig (di lubangi kecil dengan besi maupun kayu yang
ujungnya runcing). Selain itu saat masa panen jagung pun ikut memanen jagung.
Walaupun di sawah suhunya cukup panas tapi aku suka bermain di sawah dan
sungai. Sudah lama sekali aku tidak kesana.
Lapangan
Ketika masa-masa SMP aku sudah
sangat jarang sekali ke sungai atau sawah. Aku lebih sering ke lapangan Tamtama
setiap kali ada mata pelajaran olahraga. Berbagai olahraga dilaksanakan di
lapangan itu mulai dari lari sprint, lari keliling lapangan , sepak bola,
senam, tolak peluru, lempar cakram. Sebenarnya aku juga ingin mencoba lempar
lembing namun sepertinya terlalu beresiko dan peralatannya juga belum tersedia
sehingga belum ada olahraga lempar lembing saat itu. Sedangkan olahraga seperti
roll depan, roll belakang, lompat harimau dan lompat kangkang di lakukan di
atas matras yang ada di halaman sekolah SMP. Oh iya untuk olahraga terjauh adalah
olahraga lari marathon dari SMP, jalan tamtama, jalan Pramuka, tembusnya jalan
raya depan BRI Ngadiluwih dan pulang ke SMP lagi.
Sungai Brantas
Ketika aku sekolah SMA, aku pun selalu
menyeberangi sungai brantas menggunakan sepeda kayuhku. Untuk menyeberang sungai brantas bisa
menggunakan sesek atau jembatan anyaman bamboo ketika air sungai sedang surut
dan menggunakan perahu kayu saat air sungai sedang normal. Ada suatu kejadian
ketika air sungai sedang pasang cukup tinggi maka jembatan bambunya pun
tenggelam sehingga tidak bisa di gunakan untuk menyeberang sungai. Pada waktu
itu aku harus berangkat ke sekolah sedangkan airnya sedang pasang sehingga aku
harus memutar melewati jembatan di kota
sekitar 10 KM dari sekolahku. Ya cukup lelah juga sehingga aku terlambat
sampai sekolah tapi guruku bisa memakluminya karena mengetahui kalau air sungai
sedang pasang. Pernah juga airnya pasang saat aku sedang pulang sekolah
ditambah lagi hujan deras bercampur petir sehingga aku berteduh dulu di rumah
temanku. Dan sehabis isya aku pun baru pulang saat hujan sudah reda. Tapi
rasanya agak ngeri juga menyeberangi sungai sambil melihat beberapa pohon yang
tumbang dan hanyut disungai. Tapi Alhamdulillah aku selamat sampai tujuan.
Gazebo
Gazebo fakultas adalah sebuah
bagunan yang menjadi saksi para pejuang laporan praktikum. Banyak mahasiswa yang
rela begadang di gazebo fakultas sampai pintu gerbang fakultas hampir
ditutupoleh satpam karena mahasiswa memerlukan wifi kampus untuk mencari jurnal
referensi laporan praktikum. Dulu aku memang sempat begadang juga di gazebo
atau mengerjakan laporan disiang hari disela-sela jam istirahat kuliah. Tapi
Alhamdulillah di tahun ke dua sampai tahun akhir sudah memiliki tempat tinggal
yang ada wifinya sehingga tidak harus begadang di gazebo fakultas lagi.
Sebenarnya masih
banyak tempat yang ingin ku ceritakan tapi akan terlalu panjang jika di
ceritakan semuanya. Oleh karena itulah aku cukupkan dulu ceritanya sampai
disini saja. Semoga kita bisa bertemu lagi di tulisan selanjutnya. Aamiin.