Seperti yang kita ketahui bahwa kita telah menghadapi pandemi covid-19 selama kurang lebih 7 bulan. Kehadiran pandemi ini tentunya telah mengubah banyak hal dan kebiasaan hidup kita sehari-hari. Sebelum pandemi kita terbiasa untuk bepergian baik jarak dekat maupun jarak jauh. Namun, setelah pandemi kita pun harus menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Selain itu kegiatan pembelajaran yang biasanya di lakukan di sekolah maupun di kampus pun kini di ganti dengan metode pembelajaran oline. Berbagai pekerjaan pun juga banyak yang berubah menggunakan sistem online. Setiap perubahan tersebut tentunya selalu menimbulkan pro dan kontra karena kita harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru. Perasaan pro dan kontra tersebut seperti halnya cinta dan benci yang selalu bertolak belakang satu sama lain. Nah, berikut ini adalah cinta dan benci dalam pandemi dalam segi pendidikan :
Meminimalisir tatap muka
Apabila pada umumnya kegiatan perkuliahan
dilakukan di dalam kelas, laboratorium atau lapangan maka selama pandemi semua
kegiatan pun dilakukan di dalam rumah. Antara mahasiswa dan dosen tidak perlu
bertemu secara langsung arena memang kondisinya sedang kurang baik untuk
bertemu langsung ketika pandemi. Antara mahasiswa dan dosen dapat berkomunikasi secara nline
melalui aplikasi whatsapp, email, zoom, google meet dan lain-lain. Komunikasi
secara online ini disisi lain memudahkan seseorang karena bisa berkomunikasi
jarak jauh tanpa terhalang tempat dan waktu. Namun, disisi lain penggunaan
media digial sebagai alat pembelajaran online tentunya juga memiliki kendala
seperti mahalnya biaya kuota internet yang harus di beli agar tetap bisa
mengikuti kegiatan perkulaiah online. Sehingga kita perlu bijak dalam memilih
jenis paket internet yang sesuai kebutuhan kita saat ini untuk kuliah online. Selain
itu juga kendala sinyal internet yang tidak merata disetiap wilayahnya, ada
yang sinyalnya lancar ada pula yang sinyalnya sulit sehingga diperlukan adanya
saling pengertian antar pihak satu sama lain agar tidak terjadi kesalahpahaman
saat berlangsungnya pembelajaran online. Lalu bagaimana pengaruh pandemi ini
terhadap mahasiswa tingkat akhir?
Tentunya sangat berdampak apalagi
mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan penelitian dan skripsian. Ada
beberapa penelitian yang digantikan dengan tugas studi literatur untuk
mempermudah penyelesaian tugas akhir. Untuk waktu yang di butuhkan dalam
penyelesaian tugas akhir ini pun juga beragam, ada yang cepat ada juga yang
lambat. Dan keterlambatan tersebut tidak sepenuhnya salah mahasiswa yang
kesulitan daalm mengerjakan tugas akhir, tapi juga ada faktor lainnya juga
misalnya sulitnya komunikasi anatara mahasiswa dan dosen karena tidak dapat
berkonsultasi langsung secara bertatap muka. Namun, mau tidak mau semua pihak
harus bisa beradaptasi dengan keadaan ini agar tidak terus merasa menjadi korban dari keadaan pandemi ini.
Banyak webinar gratis
Keberadaan pandemi ini juga
memiliki dampak lain ke bidang pekerjaan, Misalnya sebelum pandemi terjadi bisa
berlangsung banyak kelas pelatihan atau seminar secara offline, menyewa sebuah
tempat dan bertemu langsung dengan narasumber maka ketika pandemi ini kegiatan
seminar dan pelatihan pun dilakukan secara online. Banyak bermunculan webinar
gratis dan berkualitas bagus. Dan tentunya tidak semua webinar perlu kita
ikuti, kita sendiri yang dapat menilai mana webinar yang kita perlukan dan
tidak kita perlukan.
Dapat berkumpul dengan keluarga
Terjadinya pandemi membuat
beberapa orang tidak dapat pulang ke kampung halaman karena adanya PSBB. Sedangkan
sebagian orang memiliki waktu yang lebih banyak untuk bertemu dengan keluarga. Hal
ini bisa menjadi sesuatu yang positif apabila disikapi dengan penerimaan dan
saling terbuka tapi juga bisa memicu terjadinya berbagai konflik jika disikapi
dengan saling menuntut tanpa ada penerimaan.
Pada akhirnya apakah kita menjadi
pribadi yang bertumbuh ataukah malah terpuruk selama pandemi itu semua
tergantung pada cara kitamenyikapi pandemi ini. Apakah kita terus merasa
menjadi korban dari pandemi ataukah kita mau belajar menerima sambil mencari
cara untuk bertahan dan mengatasi krisis selama pandemi ini.