Tulisan Hari Ke Tujuh Belas - Cinta dan Benci dalam Pandemi


 Seperti yang kita ketahui bahwa kita telah menghadapi pandemi covid-19 selama kurang lebih 7 bulan. Kehadiran pandemi ini tentunya telah mengubah banyak hal dan kebiasaan hidup kita sehari-hari. Sebelum pandemi kita terbiasa untuk bepergian baik jarak dekat maupun jarak jauh. Namun, setelah pandemi kita pun harus menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Selain itu kegiatan pembelajaran yang biasanya di lakukan di sekolah maupun di kampus pun kini di ganti dengan metode pembelajaran oline.  Berbagai pekerjaan pun juga banyak yang berubah menggunakan sistem online. Setiap perubahan tersebut tentunya selalu menimbulkan pro dan kontra karena kita harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru. Perasaan pro dan kontra tersebut seperti halnya cinta dan benci yang selalu bertolak belakang satu sama lain. Nah, berikut ini adalah cinta dan benci dalam pandemi dalam segi pendidikan :

 

Meminimalisir tatap muka

 Apabila pada umumnya kegiatan perkuliahan dilakukan di dalam kelas, laboratorium atau lapangan maka selama pandemi semua kegiatan pun dilakukan di dalam rumah. Antara mahasiswa dan dosen tidak perlu bertemu secara langsung arena memang kondisinya sedang kurang baik untuk bertemu langsung ketika pandemi. Antara mahasiswa dan  dosen dapat berkomunikasi secara nline melalui aplikasi whatsapp, email, zoom, google meet dan lain-lain. Komunikasi secara online ini disisi lain memudahkan seseorang karena bisa berkomunikasi jarak jauh tanpa terhalang tempat dan waktu. Namun, disisi lain penggunaan media digial sebagai alat pembelajaran online tentunya juga memiliki kendala seperti mahalnya biaya kuota internet yang harus di beli agar tetap bisa mengikuti kegiatan perkulaiah online. Sehingga kita perlu bijak dalam memilih jenis paket internet yang sesuai kebutuhan kita saat ini untuk kuliah online. Selain itu juga kendala sinyal internet yang tidak merata disetiap wilayahnya, ada yang sinyalnya lancar ada pula yang sinyalnya sulit sehingga diperlukan adanya saling pengertian antar pihak satu sama lain agar tidak terjadi kesalahpahaman saat berlangsungnya pembelajaran online. Lalu bagaimana pengaruh pandemi ini terhadap mahasiswa tingkat akhir?

Tentunya sangat berdampak apalagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan penelitian dan skripsian. Ada beberapa penelitian yang digantikan dengan tugas studi literatur untuk mempermudah penyelesaian tugas akhir. Untuk waktu yang di butuhkan dalam penyelesaian tugas akhir ini pun juga beragam, ada yang cepat ada juga yang lambat. Dan keterlambatan tersebut tidak sepenuhnya salah mahasiswa yang kesulitan daalm mengerjakan tugas akhir, tapi juga ada faktor lainnya juga misalnya sulitnya komunikasi anatara mahasiswa dan dosen karena tidak dapat berkonsultasi langsung secara bertatap muka. Namun, mau tidak mau semua pihak harus bisa beradaptasi dengan keadaan ini agar tidak terus merasa  menjadi korban dari keadaan pandemi ini.

 

Banyak webinar gratis

Keberadaan pandemi ini juga memiliki dampak lain ke bidang pekerjaan, Misalnya sebelum pandemi terjadi bisa berlangsung banyak kelas pelatihan atau seminar secara offline, menyewa sebuah tempat dan bertemu langsung dengan narasumber maka ketika pandemi ini kegiatan seminar dan pelatihan pun dilakukan secara online. Banyak bermunculan webinar gratis dan berkualitas bagus. Dan tentunya tidak semua webinar perlu kita ikuti, kita sendiri yang dapat menilai mana webinar yang kita perlukan dan tidak kita perlukan.

 

Dapat berkumpul dengan keluarga

Terjadinya pandemi membuat beberapa orang tidak dapat pulang ke kampung halaman karena adanya PSBB. Sedangkan sebagian orang memiliki waktu yang lebih banyak untuk bertemu dengan keluarga. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang positif apabila disikapi dengan penerimaan dan saling terbuka tapi juga bisa memicu terjadinya berbagai konflik jika disikapi dengan saling menuntut tanpa ada penerimaan.

 

Pada akhirnya apakah kita menjadi pribadi yang bertumbuh ataukah malah terpuruk selama pandemi itu semua tergantung pada cara kitamenyikapi pandemi ini. Apakah kita terus merasa menjadi korban dari pandemi ataukah kita mau belajar menerima sambil mencari cara untuk bertahan dan mengatasi krisis selama pandemi ini.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama