Tulisan hari ke Enam Belas - hal-hal yang aku syukuri selama kuliah


 Aku adalah orang kedua yang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjalani perkuliahan setelah kakak keponakanku di dalam keluarga besarku. Sedangkan dalam keluargaku sendiri baru aku sendiri yang menjalani perkuliahan. Alhamdulillah, ini adalah kesempatan yang baik untukku agar lebih berkembang daripada sebelumnya. Selama menjalani perkuliahan tentu ada suka dan duka yang terjadi. Ada banyak hal yang bisa disyukuri dari berbagai hal yang terjadi tersebut antara lain :

 

Belajar hidup mandiri saat jauh dari orang tua

Sebagai seorang anak rumahan, aku tidak pernah bepergian jauh kalau tidak bersama dengan orang tua. Kalau pun pergi ke luar kota pun hanya saat ada study tour, selebihnya hanya bersepeda di wilayah kabupaten tempat tinggalku. Dan untuk pertama kalinya ketika aku mengikuti tes SBMPTN di Malang mengharuskanku untuk bepergian sendirian tanpa ditemani oleh siapa pun dan saat itu juga pertama kalinya naik kereta api. Sebagai seseorang yang pertama kali datang ke luar kota tentunya agak merasa bingung arah tujuan selanjutnya . Namun, Alhamdulillah aku memiliki teman SMA yang pada waktu itu berkuliah di Malang dan aku bertanya-tanya tentang kode angkutan umum sehingga aku bisa sampai di tujuan.

Berikut ini beberapa kode angkutan umum yang ada di Malang :

AL : Arjosari- Landung Sari ( Angkot yang melayani perjalanan di wilayah terminal Arjosari sampai terminal Landung Sari Malang).

LG / GL  : Landung Sari – Gadang (Angkot yang melayani perjalanan di wilayah terminal Landung Sari sampai daerah Jalan Gadang Malang).

LH : Landung Sari – Hamid Rusdi (Angkot yang melayani perjalanan di wilayah terminal Landung Sari  sampai daerah jalan Hamid Rusdi Malang).

ADL : Arjosari – Dinoyo – Landung Sari

AH : Arjosari – Hamid Rusdi

AT : Arjosari – Tidar

ABG : Arjosari – Borobudur – Gadang

AMG : Arjosari – Mergono – Gadang

Wah, lumayan unik juga ya kode-kode angkotnya. Oke kita kembali ke bahasan belajar hidup mandiri. Jadi ketika kita hidup jauh dari orang tua maka kita perlu belajar untuk bisa mengatur dan menjaga diri sendiri. Belajar untuk bisa mengatur keuangan yang kita miliki, mengutamakan kebutuhan di bandingkan keinginan, menjaga keamanan diri sendiri dan tempat tinggal, menjaga makanan yang kita konsumsi , menjaga komitmen dan berbagai hal yang awalnya selalu dibantu orang tua pun kini banyak yang perlu di lakukan sendiri. Menurutku hal ini penting untuk mempersiapkan diri kita karena tak selamanya kita bergantung pada orang tua apalagi ketika kita sudah berkeluarga kelak. Semoga perantauan ini membawa manfaat kebaikan untuk masa depan.

Ikut kegiatan kerelawanan

Pada waktu itu aku sempat mengikuti kegiatan LC 1 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa Jawa Timur dan ternyata berawal dari kegiatan tersebutlah aku bisa mengikuti beberapa kegiatan lainnya seperti kegiatan berbagi buka puasa, lapak baju preloved, Wisata Ramadhan, Voluntrip ke desa Kalianan Probolinggo, Kunjungan ke rumah penerima manfaat dan beberapa kegiatan penyemprotan masjid dan RRI untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Sebenarnya banyak sekali kegiatan kerelawanan yang belum sempat aku ikuti seperti pelatihan siaga bencana di Probolinggo, LC 3, International Volunteer Day, Sedekah Makan Siang, Berbagi Kotak Kebaikan, Relawan Rumah Baca, dan beberapa kegiatan kerelawanan lainnya. Semoga suatu hari nanti aku bisa berkesempatan lagi untuk bisa mengikuti kegiatan ke relewanan. DI dunia kerelawanan aku bertemu dengan orang-orang hebat yang berbagi semangat, jasa dan harta benda secara tulus untuk membantu sesamanya merskipun bisa jadi para donatur dan relawan itu juga membutuhkan bantuan tapi mereka mengutamakan orang lain di atas diri mereka sendiri. Sungguh aku masih jauh di bawah mereka dan semoga saja suatu hari bisa bermanfaat seperti mereka.

 

Mendapat Beasiswa Etos

Satu tahun sebelum aku kuliah itu sebenarnya aku sudah mengetahui tentang beasiswa Etos. Namun, waktu itu aku berpikir kalau beasiswanya hanya ada satu periode sehingga aku tidak mendaftarnya, selain itu aku juga menunda 1 tahun perkuliahanku karena aku harus bekerja terlebih dahulu.  Dan Alhamdulillah di tahun kedua perkuliahanku, aku di beri kesempatan untuk mendapatkan beasiswa etos. DI dalam beasiswa ini juga terdapat fasilitas seperti yang terdapat dalam beasiswa bidikmisi seperti fasilitas uang saku dan uang kuliah. Apabila mendapatkan dua beasiswa maka uang saku dan uang kuliahnya di berikan oleh salah satu saja yaitu bidikmisi. Nilai plus dalam beasiswa Etos adalah adanya fasilitas asrama sehingga kegiatan penerima manfaatnya bisa lebih terkontrol/ terpantau oleh pembina etos mulai dari kegiatan sehari-hari, organisasi yang diikuti, pencapaian akademik, pengembangan diri dan lain-lain. Setiap pagi selalu ada kegiatan pembinaan harian dan setiap bulan selalu ada pembinaan bulanan yang mendatangkan pemateri dari berbagai bidang supaya para penerima manfaat beasiswa bisa lebih berkembang. Ini adalah sebuah kesempatan yang istimewa sekali.

 

Pikiran menjadi lebih terbuka

Mungkin dulu sebelum aku merantau ke luar kota, aku termasuk orang yang kaku sehingga ketika ada hal yang tidak sesuai dengan sesuatu yang ada di lingkungan sekitarku maka hal itu ku anggap sebagai sesuatu yang salah. Tapi seiring berjalannya waktu ketika di kota lain aku menemukan berbagai perbedaan akhirnya aku pun belajar untuk lebih terbuka dan tidak mudah menghakimi/ menyalahkan adanya sebuah perbedaan karena dimana pun kaki kita berpijak pasti ada perbedaan yang kita temui. Jika hal itu baik untuk kehidupan kita bisa kita ambil, jika tidak baik maka sebaiknya kita tinggalkan.

 

Bertemu dengan teman dari berbagai daerah

Jika dulu aku hanya memiliki teman yang berasal dari lingkungan sekitar tempat tinggalku maka Alhamdulillah ketika aku kuliah , aku pun diberikan kesempatan untuk bertemu teman dari berbagai daerah yang ada di fakultas maupun fakultas lain. Aku juga bertemu teman dari kampus lain yang ada di sekitar kampusku maupun teman dari kampus lain seperti UNS dan Unnes. Pada waktu itu ketika ada acara temu etos Nasional pun aku bertemu dengan teman-teman se Nusantara. Ah, semoga saja suatu hari nanti bisa bertemu dengan mereka lagi karena pada waktu itu belum cukup waktu untuk bercakap-cakap.

 

Nah, itu tad adalah beberapa hal yang bisa aku  syukuri selama kita mendapat kesempatan untuk menjalani perkuliahan. Tapi sebenarnya kenikmatan itu banyak sekali yang harus di syukuri dan tentunya kita tidak dapat menghitungnya satu persatu. Semoga kita selalu dimudahkan untuk bersyukur, Aamiin.

 

 

 

 

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama