Dear diriku,
Kemarin kamu sudah membaca surat
dari masa lalu kan?
Bagaimana perasaanmu? Apakah
hatimu sudah cukup lega?
Ku harap kau bisa merasa lebih
lega. Andai pun belum juga tak mengapa, tenangkan dirimu perlahan-lahan saja.
Semua ada prosesnya.
Masa lalu sudah berpisah
denganmu, ia tidak membersamaimu lagi, jadi ku katakan pada diriku kalau aku
hanya perlu berlajar melepasnya agar langkah kakiku terasa lebih ringan dalam
menjalani hari-hariku. Yang ada sekarang adalah hari ini dan masa depan yang
sedang dan akan kita jalani.
Sepertihalnya masa lalu, aku
sering melihat dirimu begitu mengkhawatirkan masa depan yang masih belum bisa
kamu lihat saat ini. Berbagai pertanyaan memenuhi ruang dalam kepalamu.
“Bagaimana jika di masa depan
akhirnya aku tidak menjadi apa-apa?”
“Bagaimana jika dimasa depan
tidak ada orang yang mau hidup bersamaku?”
“Bagaiamana jika aku tidak sesukses
teman-temanku?”
Sedangkan kamu melihat
teman-temanmu sudah memeluk impian-impian mereka, sudah menemukan jodohnya,
sudah mengasuh anak-anak mereka sedangkan kamu masih menerka-nerka arah langkah
kakimu. Malam-malam terasa panjang dan tidurmu menjadi tak nyenyak. Hatimu
gelisah dengan berbagai ketakutan akan masa depan “sanggupkah aku bersaing dan
menjadi yang terbaik diantara yang lainnya?”
Kekhawatiranku tentang masa depan
membuatku kehabisan banyak energi sehingga aku tidak bisa memaksimalkan potensi
yang ku miliki. Setiap kali hendak melangkah, selalu terbesit tanya “Bagaimana
kalau gagal lagi?”
Wahai diriku, aku mengerti akan
kekhawatiran yang sedang kamu rasakan. Wajar kok kamu merasakan semua ini. Kamu
tidak perlu menyangkalnya. Tapi aku ingin memberitahu kepadamu, Aku dan kamu
sama-sama punya Allah kan? Allah yang akan menolong kita menghadapi hal-hal
yang terasa sulit bahkan mustahil bagi kita. Coba deh kamu ingat-ingat kembali
betapa banyak badai kehidupan, mendaki gunung kekhawatiran, lembah kebingungan
dan lautan ketidakpastian yang sudah berhasil kamu lalui. Semua itu terasa
mustahil kan bagimu tapi nyatanya kamu sudah berhasil untuk melalui itu semua.
Jika dulu kamu mampu, aku yakin kali ini kamu lebih mampu karena kamu sudah
memiliki ilmu dan pengalaman dari masa lalu. Analoginya seperti dulu ssat kamu
masih SD, kamu begitu kesulitan mengerjakan soal-soal anak SD tapi ketika kamu
SMP kamu merasa sangat mudah untuk mengerjakan soal-soal anak SD. Kenapa hal
itu bisa terjadi? Karena kamu sudah punya ilmu dan pengalaman untuk mengerjakan
soal-soal ana SD. Persoalan kehidupan tak jauh berbeda dengan persoalan
pendidikan, semakin meningkat ilmu dan pengalamanmu, semakin mudah pula kamu
menyelesaikannya. Alih-alih menghabiskan energi dengan mengkhawatirkan yang
belum terjadi bukankan lebih baik jika kamu memaksimalkan potensi yang kamu
miliki. Siapa tau saja potensi itu akan memberikan manfaat bagi orang di
sekitarmu.
Dimasa depan akan banyak
tantangan dan perubahan yang akan kamu hadapi, tapi aku yakin kalau kamu mampu
menghadapinya. Kamu bisa mempersiapkan semuanya mulai dari sekarang. Kamu bisa
mengasah kemampuan yang sekiranya kamu perlukan di masa depan. Kamu bisa banyak
membaca informasi tentang perubahan-perubahan yang sedang terjadi sehingga kamu
tau kemana harus melangkahkan kaki ini. Oh, iya selalu mintalah petunjuk
kepada-Nya karena hanya Allah yang mengetahui masa depanmu.
Perihal jodoh, pasti akan selalu
ada seseorang yang bisa menerimamu dengan tulus. Bisa menerima masa lalumu dan
membersamai di masa depanmu. Mungkin saat ini kamu belum bertemu dengan orang
tersebut tapi bersabarlah suatu saat akan ada masa dimana kamu dan dia akan
dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan.
Perihal kesuksesan sungguh
standar kesuksesan itu sangat relatif, apa yang menurut kita sukses belum tentu
sukses menurut orang lain dan begitu pula sebaliknya. Oh iya bukankah kehidupan
ini tak hanya berhenti di dunia ini, kan ada kehidupan selanjutnya yang penuh
dengan keabadian. Untuk sukses di dunia kamu perlu belajar ilmu pengetahuan
termasuk ilmu mengatur keuangan. Bukankah telah banyak kelas-kelas keuangan
yang bisa kamu ikuti di era digital ini? Ada pula kelas parenting, pelatihan
online dan masih banyak lagi yang mempermudah kehidupanmu. Kamu pun juga bisa
memperdalam keilmuan agamamu lewat kajian secara langsung, online , membaca
ilmu agama dan masih banyak cara lagi. Sungguh bukankah banyak kemudahan yang
kamu dapatkan saat ini.
Sebelum aku menutup surat ini,
aku hanya ingin berpesan kepadamu kalau kamu mampu menghadapi semua yang ada
dalam hidupmu.
Dari masa depanmu
(yang belum terjadi)