Terkadang kita ingin menyampaikan sesuatu agar merasa lega atau bisa memberikan hal yang bermanfaat untuk orang lain. Namun, tak jarang godaan tentang respon dari luar pun menodai sebuah niat yang sudah di cuci sampai bersih. Ketika hati mulai mengharap tepuk tangan kemeriahan. Tapi yang di dapatkan hanya sebuah kesunyian . Saat itulah hati mulai kecewa dan berbelok niat awalnya.
"Yah, sepi tidak ada tepuk tangan. Mending besok tidak usah menyampaikan sesuatu saja"
Akhirnya kita menjadi malas untuk menyampaikan sesuatu yang mungkin bisa menjadi hal berguna bagi yang memerlukannya.
Kita terperangkap oleh angan yang tak sesuai kenyataan hingga akhirnya kita tersadarkan
"Apakah aku menyampaikan sesuatu hanya untuk mendapatkan sebuah Tepuk tangan? Sereceh itukah nilai sesuatu yang ku sampaikan?"
Dan kita pun mulai tidak mengharapkan tepuk tangan. Mau ada tak ada tepuk tangan, kita tetap menyampaikan apa yang kita ketahui. Ternyata hati menjadi lebih tenang ketika tidak mengharapkan tepuk tangan kemeriahan.