Training karir

Assalamualaikum
     Selamat pagi semuanya. Alhamdulillah pagi ini masih diizinkan nyawa ini menyatu dengan raga sehingga mampu menghasilkan karya. Pagi ini aku akan menulis tentang Training karir saat acara  socio preneur camp 2018. Dalam seminar training karir ini pematerinya adalah Pak Fatchuri Rosidin. Beliau adalah alumni UI yang saat ini menjadi GM Dompet Dhuafa. Pada acara tersebut beliau membawakan materi training karir dengan menarik dan mengasyikan. 
       Menurut beliau ,pikiran kita itu d pengaruhi oleh berbagai informasi yang sering kita terima. Apabila kita sering menerima informasi yang negatif maka kemungkinan kita menjadi suka berpikir negatif, begitu pula sebaliknya. Dan pemikiran kita akan membentuk sebuah paradigma. Paradigma adalah anggapan,penilaian dan keyakinan tentang diri sendiri,orang lain dan lingkungannya. Paradigma akan mempengaruhi cara kita dalam mengambil setiap keputusan dalam hidup ini. Karena paradigma membuat kita mengambil keputusan berdasarkan pola pikiran kita.
       Menurut beliau Visi merupakan sebuah tujuan yang ingin di raih dalam hidup kita. Kenapa kita harus punya visi? Agar kita memiliki tujuan hidup yang jelas sehingga tidak sia-sia umur yang kita miliki selama hidup di dunia. Adapun perjalanan hidup di dunia ini setelah kita terlahir ke dunia adalah kita hidup di dunia selama beberapa tahun,kemudian kita meninggal dunia dan menempati alam barzah. Setelah datangnya hari kiamat maka kita akan di kumpulkan di padang mahsyar dan kita menunggu penimbangan amal kita di yaumul hisab. Pada saat hisab amal tersebut kita sudah tidak bisa lagi mengubah semua yang telah terjadi. Kita hanya bisa menunggu hasil dari perbuatan kita selama hidup di dunia apakah kita akan masuk surga ataukah neraka yang abadi. Satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia. Sehingga berbagai hal yang kita lakukan selama hidup di dunia itu harus benar-benar di pertimbangkan apakah semua itu akan mengantarkan kita kepada keindahan surga ataukah siksa neraka, termasuk karir yang kita pilih. Apabila pekerjaan kita malah menjauhkan jarak kita dengan Allah SWT maka sebaiknya tinggalkan pekerjaan kita dan segera mencari pekerjaan lain yang mampu mendekatkan kita dalam hal ibadah. Karena kita tidak pernah tau sampai kapan kita mampu bekerja dan kapan ajal akan menjemput kita. Bagi seorang muslim ,pekerjaan adalah sarana untuk mendapatkan tiket surga. Sehingga perlu memiliki pekerjaan yang baik,halal dan diniatkan ibadah agar setiap pekerjaan kita bernilai ibadah dan menjadi tabungan pahala di akhirat.
      Lalu setelah memiliki Visi maka kita harus menentukan misi. Misi adalah hal-hal yang di lakukan untuk mencapai visi. nah,dalam menentukan misi ini harus sesuai dengan niat,visi dan sesuatu yang kita cari dalam misi tersebut. Kenapa penting? karena hasil dari setiap amal perbuatan akan dinilai tergantung pada niatnya. Dan juga harus sesuai dengan apa yang kita cari? kenapa? karena agar memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga segala yang kita lakukan lebih terfokus pada arah dan tujuan tersebut? Lalu apa yang kita cari? uang? Jabatan? Prestasi kerja? Memang tidak salah mencari hal-hal tersebut ,namun kita hanya akan mendapatkan duniawi saja. Sedangkan jika kita mencari akhirat maka kita akan bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh dalam bekerja namun tetap taat dalam beribadah sehingga kita akan mendapatkan dunia dan akhirat.
       Sering kali kita bekerja hanya untuk uang. Seolah uang adalah segalanya. Padahal uang adalah akibat dari pekerjaan kita. Jika kita bekerja dan di niatkan hanya untuk mencari uang saja maka kita hanya akan mendapatkan dunia saja dan tidak menutup kemungkinan kita akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Sehingga kita perlu meniatkan bekerja sebagai sarana ibadah dan ketaatan kita kepada Allah dalam upaya menafkahi keluarga, menghindari perbuatan buruk, dan agar bisa beramal shaleh. Adapun rahasia dari rezeki adalah bahwa manusia wajib berikhtiar dalam mencari rezeki yang halal. Selalu optimis namun jangan dibikin pusing. Lalu banyak sedikitnya rezeki itu di tentukan oleh Allah. Rezeki bukan hanya berbentuk uang saja. dan yang terpenting rezeki itu harus di cari berkahnya.
 Ada 5 jenis rezeki:
1. Rezeki yang menjamin makhluk hidup. Rezeki ini secara otomatis di dapatkan oleh seluruh makhluk hidup.
2. Rezeki karena usaha. Rezeki yang hanya bisa di dapatkan melalui sebuah usaha dan doa.
3. Rezeki karena bersyukur. Rezeki ini akan semakin bertambah apabila kita pandai bersyukur.
4. Rezeki Orang bertaqwa. Rezeki yang di berikan kepada orang yang bertaqwa. Rezeki yang berasal dari arah yang tidak dsangka-sangka.
5. Rezeki istidraj. Rezeki yang di berikan kepada ahli maksiat. Rezeki ini hanya di berikan di dunia saja. Sedangkan di akhiran mendapat siksa.

Sehingga setelah mengetahui rahasia rezeki dan jenis-jenis rezeki maka alangkah baiknya kalau kita memperbaiki konsep berpikir kita tentang rezeki. Bahwa rezeki bukan hanya berupa uang saja. Bisa juga berupa kesehatan, sahabat,orang-orang baik,terhindar dari musibah, di mudahkan dalam ketaatan, dan lain-lain.

Ada 3 filosofi tentang rezeki:
A. Filosofi sopir angkot.
   Ibaratkan sopir angkot harus menjemput penumpang di beberapa halte, misal halte 1,2,3. Dan sopir tersebut harus sampai ke terminal untuk menurunkan penumpang di terminal. Maka apapun yang terjadi di jalan maka sopir tersebut tetap harus menjemput penumpang di halte dan sampai pada terminal. Kalau pun ada hal yang di luar kendali misalnya haltenya ada yang kebanjiran atau kebakaran maka sopir tersebut harus meninggalkan 1 halte itu dan ke halte yang lainnya. Yang penting bisa sampai terminal untuk menurunkan penumpang di terminal.dari sopir angkot tersebut maka kita pun akan belajar fokus pada tujuan kita. Tujuan atau terminal kita adalah di akhirat maka apapun yang terjadi harus melakukan yang terbaik agar bisa sampai di terminal tujuan. Sehingga kita akan lebih mawas diri dalam bekerja dan menjauhi hal hal yang menjauhkan diri kita dari terminal tujuan kita yaitu akhirat.

B. Filosofi air mineral.
Jika kita memegang sebotol air mineral 350ml mungkin tidak akan terasa berat karena kita terbiasa memegang beban yang jauh lebih berat dari itu. Namun,apa yang terjadi jika kita  memegang sebotol air mineral 350ml selama 1 minggu tanpa berhenti 1 detik pun. Mungkin tangan kita akan terasa sangat sakit sekali sehingga perlu di operasi. Begitu pula jika kita memiliki masalah dan terus terusan kita bebani diri kita dengan masalah itu. kita bawa kemana pun masalah itu maka kita akan menjadi sangat menderita. Masalah itu bukan hanya sekedar dipikirkan dan dirasakan saja. Tetapi juga harus segera di selesaikan dan di cari solusinya sehingga tidak terus terusan menjadi beban bagi kita.

C Filosofi Cicak.
Pernahkah kita melihat cicak di dinding? Tentunya pernah. Kita melihat cicak hanya merayap di dinding sambil menunggu nyamuk lewat untuk di jadikan makanannya. Sedangkan nyamuk memiliki sayap,bisa terbang dengan lincah. Namun,cicak tersebut tetap bisa mendapatkan nyamuk untuk di jadikan makanannya. Dari hal itu kita pun dapat diambil pelajaran  bahwa Allah telah menjamin rezekinya bagi tiap makhluknya.


3. Goals
       Goals adalah hasil dari visi dan misi. Berdasarkan hasil penelitian di yale pada tahun 1969 diketahui bahwa sekitar 83% manusia tidak memiliki mimpi,14 orang memiliki mimpi namun tidak menuliskannya dan sisanya 3% orang menuliskan mimpinya. Beberapa tahun kemudian nasib orang-orang tersebut sangat berbeda jauh. Orang-orang yang punya mimpi memiliki penghasilan 3x lipat daripada orang-orang yang tidak punya mimpi. Dan orang yang memiliki mimpi lalu menuliskannya memiliki penghasilan 10x lipat daripada orang-orang yang tidak menuliskan mimpinya. Terbukti bahwa menuliskan mimpi itu penting dan memudahkan kita dalam mengingat hal-hal yang ingin kita capai dalam hidup dan mengetahui hal-hal yang harus di lakukan untuk menwujudkan impian tersebut.
     Masih terkait dengan goals yang ingin kita raih dalam karir kita maka kita perlu menghidupkan hati nurani kita agar goals yang ingin kita capai tersebut merupakan goals yang baik dan jelas sehingga bisa membawa kebaikan saat kita hidup di dunia maupun di akhirat kelak.  Ada pun cara menghidupkan hati nurani adalah dengan cara membayangkan kematian. Kenapa harus membayangkan kematian? Karena saat kita membayangkan kematian maka kita pun akan sadar bahwa saat kita sudah mati maka kita hanya bisa menerima hasil dari semua perbuatan kita selama kita masih hidup. Dan kita sudah tidak bisa lagi mengubah segala yang telah terjadi. Sehingga dengan mengingat kematian akan menjadikan kita lebih berhati hati dalam menjalani kehidupan.
     Cara membayangkan kematian adalah : Luangkan waktumu dalam sehari misal di malam hari saat suasana sudah sepi agar pembayangannya bisa lebih terfokus. Bayangkan detik-detik kematianmu. Bayangkan isi sambutan atau hal-hal yang di ucapkan oleh orang-orang yang memakamkanmu( Dulu almarhum itu adalah orang yang.....),Sambutan oleh keluarga (Dulu anak saya ini adalah orang yang...., dulu saudara saya ini adalah orang yang....), Sambutan sahabat (Dulu sahabat saya ini adalah orang yang......), sambutan masyarakat ( Dulu si fulan ini adalah masyarakat yang....),lalu sambutan dari Allah ( Dulu hamba-KU ini adalah hamba yang.....). kemudian garis bawahi setiap kata inti dari masing-masing sambutan dan rangkailah tiap sambutan tersebut menjadi beberapa paragraf. Satu paragraf untuk masing-masing sambutan. Hingga saatnya kita pun tau seperti apa kita dikenang saat meninggal nanti.
     Baiklah kita lanjut ke bagian berikutnya. Agar kita bisa memiliki karir yang baik maka kita harus mampu menentukan prioritas kita. Kita bisa belajar memprioritaskan sesuatu dari hal-hal sederhanan di kehidupan sehari-hari. Kita harus tau mana hal yang penting dan hal yang mendesak.
1. Tidak penting dan tidak mendesak. Sesuatu yang tidak terlalu urgent untuk di lakukan dan bisa di tunda di lain waktu. Misalnya : Memiliki barang-barang mewah.
2. Tidak penting dan mendesak. Sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting namun mendesak karena keadaan. Misalnya : Obat sakit kepala tidak terlalu penting tapi karena kita sedang sakit kepala akhirnya harus kita beli.
3. Penting dan tidak mendesak. Sesuatu yang harus di lakukan namun memiliki waktu yang cukup longgar. Misalnya : kita memiliki tugas kuliah namun deadlinenya 2 hari lagi. Maka tugas itu harus dikerjakan meskipun tidak harus sekarang mengerjakannya. Bisa nanti yang penting selesai sebelum deadlinenya habis.
4. Penting dan mendesak. Sesuatu yang harus dilakukan saat itu juga dan tidak bisa di tunda lagi. Misalnya : Kita telah memesan tiket pesawat untuk menghadiri acara disuatu kota. Dan acara tersebut berpengaruh terhadap masa depan kita. Maka kita harus datang tepat waktu sebelum pesawatnya berangkat.
 Sebenarnya masih banyak lagi contohnya dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita jadikan sebagai sarana belajar tentang prioritas kita. Dalam teori pareto di kenal dengan prinsip 80/20. Teori ini mengajarkan kita untuk emanfaatkan sedikit waktu dengan fokus dan sebaik-baiknya untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar.
A. Sedikit tapi penting ( kita memanfaatkan 20% waktu kita dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan 80% sesuatu yang lebih efektif). hal ini sering kita sebut dengan quality time dimana dalam waktu yang terbatas kita bisa menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Misalnya dalam waktu 1 jam kita fokuskan untuk membaca suatu buku,memahami setiap kata dan mencari kesimpulannya maka kita akan lebih memahami sesuatu yang kita baca.
B. Banyak tapi tidak penting( banyak orang yang menggunakan 80% waktunya untuk melakukan sesuatu yang kurang penting sehingga hanya mendapatkan 20%hasilnya). Misal : membaca buku selama 2 jam tapi sambil bermain Hp, ngobrol sama teman, lihat kanan kiri sehingga tidak fokus pada apa yang sedang di bacanya dan alhasil tidak terlalu paham dengan apa yang di bacanya.


Kemudian ada 3 prinsip penting yang perlu kita pelajari dari prinsip tanam tuai;
A. Tanam pikiran,tuai perbuatan.
Apapun yang kita tanamkan dalam pikiran kita,hal itu akan sangat berpengaruh pada pikiran kita. Apabila kita menanamkan hal-hal negatif dalam pikiran kita  misal aku pribadi yang lemah,bodoh dan malas maka perbuatan kita pun akan cenderung berbuat yang negatif dan benar-benar menjadi pribadi yang lemah,bodoh dan pemalas. Sedangkan jika menanamkan hal-hal positif dalam pikiran kita misalnya aku adalah pribadi yang suka bersyukur, suka menolong orang, produktif dalam bekerja maka perbuatan kita pun akan cenderung ke arah positif seperti mudah bersyukur,suka menolong orang dan produktif dalam bekerja. Jadi baik maupun buruk yang kita tanamkan dalam pikiran kita akan mempengaruhi perbuatan kita sehingga kita harus menanamkan pikiran yang baik agar bisa berbuat bak.

B. Tanam perbuatan ,tuai kebiasaan
Perbuatan yang kita lakukan secara berulang-ulang dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi kebiasaan kita yang terekam oleh alam bawah sadar kita. Sehingga kita bisa secara otomatis melakukan perbuatan tersebut. oleh karena itulah kita perlu membiasakan perbuatan yang baik agar menjadikebiasaan yang baik.

C. Tanam karakter,Tuai Nasib
Pikiran akan mempengaruhi perbuatan,Perbuatan akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan yang kita lakukan akan menjadi karak ter yang melekat pada diri kita. Dan karakter yang kita miliki akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar kita jika kita memiliki karakter yang baik maka kita akan mendapatkan respon yang baik dari lingkungan sekita kita sehingga nasib kita pun perlahan-lahan akan menjadi baik. Karakter akan menentukan siapa identitas kita sebenarnya sehingga kita harus mengupayakan diri memiliki karakter yang baik.


      Mungkin cukup sekian tulisan tentang training karir. Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini. Sebenarnya inti dari tulisan ini adalah kita harus membangun karakter yang baik mulai dari pikiran kita, kemudian kita harus memiliki visi,misi dan goals yang jelas yang ingin kita raih dalam hidup ini. Dan pastikan visi,misi dan goals tersebut berorientasi pada kebahagian kehidupan di akhirat sehingga kita akan menjadi manusia yang mawas diri,bertanggung jawab dan selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat kita.
Lebih baru Lebih lama