“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Assalamualaikum,
Salam
jumpa salam persaudaraan
Alhamdulillah di sore ini penulis masih di berikan panjang
umur sehingga mampu menulis di blog ini. Pada kali ini penulis akan berbagi
tentang kisah hidup penulis yang mungkin agak sedikit drama.
Baiklah di mulai sejak TK. Dulu ketika masih TK, saya
adalah seorang anak kecil yang malas untuk sekolah, suka jajan dan juga bandel.
Sehingga saya sering membolos sekolah dan sering di tegur oleh orang tua dan
guru saya. Dulu sekolah TK saya berada di desa yang banyak tegalnya
(Perkebunan). Dan karena siswa di sekolah saya jumlahnya dapat di hitung dengan
jari maka sekolah saya di anggap sebagai sekolah yang ketinggalan jaman dan
kurang berkualitas. Namun, waktu itu saya belum terlalu paham dengan hal itu. Sehingga
saya tidak memperdulikan hal itu.
Kemudian ketika SD ,
saya mulai menjadi anak yang rajin masuk sekolah dan jarang membolos. Tapi saya
suka menghabiskan uang saya saya untuk membeli mainan. Sehingga saya sering di
tegur oleh ibu saya. Alhamdulillah ketika SD saya sering masuk ke dalam juara 5
besar didalam kelas. Menurut saya masa-masa SD adalah masa-masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa remaja. Namun,meskipun berlangsung selama 6 tahun akan
tetapi lika-liku kehidupan di masa SD itu belum terlalu terasa. Sehingga tak
terasa saya telah berada di kelas ^ dan telah menyelesaikan Ujian Nasional. Dal
saya senang sekali karena memiliki NUN 26,55 sehingga saya pun merasa optimis
untuk melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Ngadiluwih.
Lalu Ketika mau melanjutkan ke SMP, sempat ada yang sebuah isu
yang mengatakan bahwa sekolah SMP itu biayanya sangat mahal sekali. Tentu saja
hal itu sempat membuat saya ragu saya untuk melanjutkan ke SMP karena saya
berasal dari keluarga yang kurang mampu. Saya sempat pesimis dengan hal itu.
Namun, saya tetap berdo’a agar tetap bisa melanjutkan sekolah SMP. Dan
Alhamdulillah saya bisa sekolah SMP. Dan ternyata biaya sekolah di SMPN 1
Ngadiluwih sangat terjangkau dan tidak semahal biaya yang berada dalam isu
tersebut.
Dulu ketika masih SMP , saya adalah anak yang sangat pemalu
sehingga saya tidak berani mengikuti satu pun perlombaan yang di adakan di smpku.
Di SMP itu pula saya sering merasa pusing dengan berbagai permasalahan hidup
yang kadang hampir memuat frustasi. Namun, saya selalu berusaha untuk meyakini
kalau ALLAH tidak akan memberikan beban di luar kemampuan Hamba-NYA. Di SMP tersebut saya mulai memiliki 3 sahabat
yang sangat akrab dan saling memotivasi satu sama lain. Mereka adalah
Reginald,Umam juga Antok. Meskipun mereka bertiga memiliki kepribadian yang
berbeda-beda namun mereka tetap menghargai satu sama lain. Tak terasa 3 tahun
pun berlalu. Di SMP itu sebenarnya dalam hal akademik tidak jauh berbeda dengan
saat saya masih menjadi siswa SMA. Namun, hanya saja saya kesulitan di
pelajaran fisika. Meskipun begitu guru fisika saya sering memotivasi seluruh
siswanya agar terus berlatih dan belajar fisika sampai benar-benar bisa. Saya pun
terus mempelajari fisika sampai saya benar-benar memahaminya walau itu tak
mudah bagi saya. Saya terus belajar dan berdo’a setiap hari agar saya bisa
mendapatkan nilai Ujian Nasional yang bagus dan dapat merasakan sekolah di SMA
kota. Hal ini saya inginkan karena sejak TK sampai SMP saya selalu bersekolah
di kabupaten saja. Sehingga saya juga memiliki keinginan untuk bisa sekolah di
SMA Kota. Dan setelah pengumuman nilai
UN saya pun mendaftar ke sekolah SMA kota. Namun, apalah daya saya Nilai UN
saya rendah dan tak memenuhi persyaratan untuk diterima di SMA kota. Sungguh
ada rasa sebal dan kecewa karena keinginan saya untuk merasakan pendidikan di
sekolah kota pun akhirnya gagal.
Sehingga saya pun mendaftar seolah di SMA kabupaten. Dan
karena sekolah SMA ku berada di seberang sungai Brantas maka setiap hari saya
harus menyeberang sungai dengan menggunakan perahu kayu. Kadang ketika
hujan deras seharian maka sungainya banjir dan jembatan bambunya tenggelam
sehingga perahu kayunya tidak bisa menyeberang kesungai karena aliran air
sungai terlalu deras. Sehingga saya haus memutar jauh sekitar 12 KM dengan
bersebeda melewati alun-alun Kotsaya. Namun, di balik berbagai kesulitanku
untuk sekolah di SMA kabupaten itu saya justru menemukan banyak guru yang baik
yang selalu support saya, memotivasiku dan teman-teman yang berasal dari
berbagai pulau di Indonesia karena mereka berasal dari berbagai pulau di
Indonesia. Di SMA itu pula saya mulai berkurang sifat pemaluku dan saya mulai
berani mengikuti berbagai perlombaan dan Alhamdulillah atas izin Allah SWT saya
berkesempatan untuk mengukir berbagai prestasi. Kemudian setelah lulus SMA saya
pun mendaftar ke UB jurusan Agrobisnis dan Teknik sipil. Namun,ternyata saya
tidak lolos SNMPTN. Saya pun merasa kecewa krena teman-teman saya bisa lolos di
PTN impian mereka. Sedangkan saya harus gagal masuk ke PTN impin saya.
Kemudian saya ingin mendaftar SBMPTN. Namun, juga ada rasa ragu
karena saya tidak termasuk anak yang pintar sedangkan pesaing saya dari
tempat lain pastinya lebih pintar daripada saya. Lalu saya ingin mendaftar
kuliah di kampus di kota saya tapi kebanyakan harga kuliahnya cukup mahal dan
saya tidak memiliki biaya untuk kuliah. Akhirnya saya pun memutuskan
untuk mencari kerja. Dan ternyata mencari kerja itu tak semudah yang saya
bayangkan. Saya mengunjungi setiap rumah makan, took baju, swalayan, took kaset,
konter, dan lain-lain untuk menanyakan lowongan pekerjaan. Namun,ternyata tidak
ada lowongan pekerjaan. Saya pun mendatangi kantor pos pusat untuk mencatat berbagai
lowongan pekerjaan yang tersedia. Kemudian saya membuat beberapa rangkap CV dan
Surat lamaran kerja untuk melamar pekerjaan ke berbagai tempat kerja. Berbagai surat lamaran
kerja saya tiada kabarnya. Dan akhirnya ada panggilan kerja dan tes wawancara.
Dan saya dinyatakan di terima. Saya pun merasa senang sekali. Saya mengira di
tempat kerja itu saya akan menjadi teknisi mesih eh ternyata saya malah menjadi
sales regulator dan selang LPG. Dan gajinya tidak pasti. Apabila dalam satu
hari tidak bisa menjual satu pun regulator maupun selang LPG maka tidak akan di
gaji. Saya pun merasa tidak nyaman berkerja di tempat tersebut sehingga setelah
satu minggu saya bekerja di tempat kerja tersebut maka saya pun memutuskan
untuk mengundurkan diri dari tempat tersebut.
setelah itu saya pun menganggur selama 1 hari. Dan tetangga saya memberitahukan
bahwa ada lowongan pekerjaan di took plastic di pasar pahing.
Kemudian saya pun bekerja di toko plastik yang berjarak
sekitar 8 km dari rumah saya. Setiap hari saya mengayuh sepeda dari rumah
ketempat kerja dengan kebut-kebutan supaya tidak terlambat sampai di tempat
kerja. Dan di tempat itu dituntut dapat kerja cepat,tepat,kuat dan fleksibel.
Namun, karena saya tidak memenuhi persyaratan tersebut maka saya pun di PHK
ketika saya telah bekerja selama 1,5 bulan. Ya mungkin ada rasa bercampur aduk
antara sedih,kecewa dan lega ketika saya di PHK dari tempat kerja tersebut. Kemudian
saya pun mencari kerja di pabrik roti yang sedang membuka lowongan kerja.
Namun, ternyata lowongan kerja tersebut di khususkan untuk wanita saja. Lalu
saya pun mencoba melamar pekerjaan ke berbagai took di Ngadiluwih. Namun, tak ada
satu pun took yang membuka lowongan kerja. Dan akhirnya saya pun di
terima bekerja di Toserba (Toko serba ada ) Sampurna yang berjarak 3,5 km dari rumah saya. Di toko
tersebut berbagai drama pun terjadi mulai dari di marahi bos karena berbagai
kesalahan sepele, kesalahpahaman, dimarahi pembeli, tidak sengaja merusakkan
barang dagangan sehingga gaji saya di potong, merasakan kejenuhan yang tiada
akhir,harus bekerja sendirian mengangkat barang dagangan ratusan kardus mie
instan,tabung LPG, plastic,beras,minyak dll sendirian ketika rekan kerja saya
selalu mengundurkan diri ketika baru beberapa hari bekerja di took tersebut,
saya tetap bekerja walau lelah dan agak sakit, sholat yang kacau dan lain
lain. Berkali-kali saya berniat untuk keluar dari pekerjaan .Namun, saya
berusaha untuk bertahan di pekerjaan itu. Dan ,Alhamdulillah akhirnya
saya mampu bertahan bekerja di tempat tersebut selama 1 tahun.
Dan ketika ada pendaftaran SBMPTN tiba-tiba saya ingin
mencoba tes SBMPTN. Saya pun mendaftar di FIA jurusan administrasi bisnis dan
di FAPET. Tapi sempat pesimis juga karena selama ini kurang belajar. Saya
mengamati teman-teman saya mengerjakan soal SBMPTN dengan lancer sedangkan saya
hanya mampu mengerjakan beberapa soal saja. Akhirnya saya pasrahkan segalanya
pada Allah SWT. Hari demi hari pun berlalu dengan begitu cepatnya. Saya sudah
siap dengan segala hasilnya. Tapi ya Alhamdulillah bisa lolos SBMPTN dengan
beasiswa bidikmisi. Subhanallah, Alhamdulillah sungguh saya tidak menyangka
bisa lolos seleksi SBMPTN bidikmisi .
beberapa hari kemudian ada tim bidikmisi yang mensurvei kodisi rumah saya dan
berkas-berkas persyaratan bidikmisi yang telah saya kumpulkan. Dan Beberapa
waktu kemudian saya pun dinyatakan lolos seleksi bidikmisi. Alhamdulillah Ya
Allah, Engkau selalu memberikan
kemudahan setelah kesulitan.
Sejak saat itu pun saya mulai menjalani perkuliahan di
jurusan peternakan dengan penuh suka duka. Mulai dari mengajak kenalan ke
orang-orang yang ku temui di fakultas, tersesat di kampus,menikmati wifi gratis,bertemu
banyak teman dari berbagai pulau, berdua dengan laporan praktikum dan
lain-lain. Walaupun sempat merasa salah jurusan dan agak pusing dengan
perkuliahan di fakultas peternakan namun banyak pelajaran hidup berharga yang
saya dapatkan di fakultas peternakan. Dan ketika masih maba itulah saya di ajak
oleh teman saya dari FISIP untuk mendaftar beastudi Etos malang ke Mbak erin. Saya mengira waktu
itu beastudi etos regular. Namun,ternyata pendaftaran beastudi etos regular. Telah ditutup beberapa hari yang lalu. Dan kini
tinggal beastudi etos yang non regular. Namun, saya tidak mempermasalahkan hal
itu. Saya pun mulai mengikuti berbagai kegiatan pembianaan di beastudi etos. Dan
saya mulai mengenal banyak teman di beastudi etos tersebut. mereka adalah para
pemuda hebat yang berakhlak islami. Sungguh sangat beruntung sekali saya dapat
di berikan kesempatan untuk mengenal mereka semua. Dan ketika semester 3 saya
pun mulai kebingungan untuk membayarkan uang kos-kosan karena beasiswa tak
kunjung cair sedangkan tabungan saya semakin menipis. Harus dengan apa saya
membayar kos-kosan yang saya tempati ini.Dan disaat kritis keuangan itulah
Allah mengirimkan pertolongannya.
Pada malam itu mas Izzudin datang dan menjemput saya. kami
mengobrol tentang berbagai hal dan mas Izzudin menawarkan saya untuk tinggal di
asrama. Saya pun senang sekaligus bimbang. Merasa senang karena mungkin ini
termasuk salah satu bentuk pertolongan Allah. Namun, disisi lain saya merasakan
kebimbangan karena saya sudah terlanjur membayar biaya sewa kos-kosan selama 6
bulan. Dan pada umumnya uang yang telah di bayarkan tidak dapat di minta
kembali. Keudian keesokan harinya saya
pun mencoba untuk membicarakan hal itu dengan ibu kos saya. dan Alhamdulillah
uang kos yang telah saya bayarkan selama 6 bulan di kembalikan biaya kos 4
bulan karena saya telah menempati kos tersebut selama 2 bulan. Setelah itu saya
pun mengonfirmasi hal itu ke mas izzudin. Beberapa hari kemudian saya pun
pindahan dari kos ke asrama dengan di bantu oleh teman-teman dari asrama kumis
kucing.dan sejak hari itu saya pun berusaha beradaptasi dan mengikuti
serangkaian kegiatan di asrama kumis kucing.\
Dan dari berbagai
rentetan kejadian tersebut pada akhirnya saya pun mencoba untuk mengambil
beberapa hikmah antara lain : saat kita diremehkan bukan berarti kita lemah,
tapi justru itulah alasan untuk menggali potensi diri kita dan membuktikannya
bahwa kita tak selemah apa yang dikatakan oleh orang lain. Lalu hikmah yang
kedua adalah ketika kita melibatkan Allah dalam kehidupan kita maka berbagai
hal pun dapat terjadi meskipun awalnya terlihat tidak mungkin terjadi.
Dan yang ketiga adalah Allah selalu memiliki rencana yang jauh lebih baik
daripada rencana kita karena apa yang kita anggap baik untuk kita pun belum
tentu baik untuk kita. Begitu pula sebaliknya. Saya pun mencoba flashback
ke berbagai kejadian sebelumnya. Apabila dulu saya sejak kecil tidak di
remehkan oleh orang lain mungkin saya akan malas-malasan dalam sekolah.
Apabila dulu saya lolos SMA di kota mungkin saya tidak bisa bertemu
dengan guru-guru hebat dan baik hati di SMA saya dan tidak dapat menikmati
sensasi sungai banjir. Apabila dulu saya tidak di PHK dari tempat kerja mungkin
saya tidak akan bisa belajar tentang sebuah keikhlasan,kedewasaan dan bekerja
dengan tanggung jawab. Apabila dulu sehabis SMA saya langsung lolos kuliah
mungkin saya akan kesulitan untuk mencukupi berbagai kebutuhan saya karena
keterbatasan uang saya. Apabila dulu saya langsung lolos dan tinggal di asrama
mungkin saat ini say belum memiliki pengalaman tentang suka duka menjadi anak
kos. Sungguh saya terharu dengan rencana Allah SWT yang telah di susun dengan
sangat rapi dan seringkali membuat saya tidak bisa berkata-kata lagi
karena rencana-NYA sungguh penuh dengan kejutan yang menggetarkan hati.
Nah,itu tadi adalah kisah hidup saya. Saya mohon maaf
apabila banyak curhatnya di kisah tersebut. Namun, saya berharap semoga dari
kisah tersebut ada hikmah kehidupan yang dapat diambil, salah satunya adalah
berusaha meyakini bahwa Allah selalu menyiapkan rencana indah yang penuh dengan
kejutan-kejutan bagi kita.
Sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya.
Wassalamualaikum wr.wb