Kita semua tentunya sudah tahu kalau pemborosan merupakan kebiasaan
negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena pemborosan dapat
menyebabkan krisis keuangan dan tindakan kriminalitas. Oleh karena itulah kita
perlu mencegah sikap pemborosan. Nah,berikut ini ada beberapa cara untuk
mencegah pemborosan. Antara lain :
1. Membuat prioritas kebutuhan
Prioritas kebutuhan merupakan catatan yang berisi urutan kebutuhan dari
kebutuhan yang paling penting sampai kebutuhan yang kurang penting. Dengan membuat
prioritas kebutuhan maka kita dapat mendahulukan pembelian barang barang yang
benar benar sangat dibutuhkan daripada barang barang yang kurang di butuhkan.
2. Membeli barang seperlunya
Terkadang kita membeli barang dalam jumlah banyak. Hal itu memang wajar
karena kita ingin mempersiapkan kebutuhan di hari hari selanjutnya. Namun,ada
hal yang perlu di perhatikan yaitu apakah barang yang kita beli tersebut dapat
bertahan lama atau tidak. Misalnya : kita membeli 1 lusin sampo untuk kebutuhan
keramas selama beberapa hari. Maka hal itu tidak masalah karena sampo mampu
bertahan sampai beberapa bulan. Contoh lainnya : misalnya kita membeli daging
ayam untuk lauk pauk. Maka sebaiknya kita membeli seperlunya saja, jika kita
hanya membutuhkan 1 kg daging ayam saja maka kita hanya perlu membeli 1 kg
karena daging ayam tidak dapat bertahan lama. Jadi,kesimpulannya belilah
sesuatu seperlunya saja sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Menabung
Menabung merupakan suatu kegiatan menyisihkan sebagian uang kita.
Menabung dapat dilakukan dimana saja, baik di celengan, di bank maupun di
kantor pos. Menabung dapat mencegah kita untuk melakukan pemborosan. Selain itu
menabung juga dapat mengumpulkan uang untuk modal usaha maupun simpanan uang
yang bisa dipakai saat kita sedang mengalami kesulitan ekonomi.
4. Sedekah
Sedekah merupakan suatu kegiatan memberikan sebagian harta kita kepada
orang yang membutuhkannya. Sedekah mampu melatih kedermawananan kita dan
kepedulian kita terhadap kesulitan yang dialami oleh orang orang yang mengalami
kesulitan ekonomi.