Pelajaran hidup dari jamur tiram

 Pada suatu hari ketika saya sedang memanen jamur tiram saya merasa sangat senang sekali karena banyak jamur tiram yang bisa saya panen. Tapi saya menemukan ada satu baglog yang sudah lama tapi belum pernah tumbuh jamur sehingga belum bisa dipanen. Saya pun sempat meremehkan jamur tersebut dengan berpikir kalau jamur tersebut tidak produktif. Namun,perlahan saya pun teringat kalau saya tidak boleh tergesa gesa mengambil kesimpulan. Akhirnya saya pun mengamati dengan teliti baglog tersebut dan saya menemukan adanya spora jamur yang mulai tumbuh namun tidak dapat tumbuh keluar baglog karena terhalang plastik yang membungkusnya. Lalu saya pun membuat lubang kecil di baglog tersebut. Beberapa hari kemudian baglog tersebut ditumbuhi jamur yang besar bahkan lebih besar daripada jamur di baglog lain saya pun mulai merenungi peristiwa itu. Perlahan saya teringat dengan realita kehidupan yang sering terjadi di sekitar kita.
Dalam kehidupan sehari hari sering kali seseorang yang belum pernah menghasilkan karya maka orang tersebut tak punya bakat dan kemampuan untuk berkarya. Padahal setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berkarya. Bisa jadi orang tersebut punya bakat yang bagus dan punya kemauan yang kuat untuk mengembangkan bakatnya menjadi sebuah karya. Namun, karena banyak hambatan yang di hadapi oleh orang tersebut akhirnya bakatnya tidak bisa berkembang. Maka tugas kita adalah membantu orang tersebut untuk mengatasi hambatan yang ada. Sehingga orang tersebut mampu mengembangkan bakatnya menjadi sebuah karya dan tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan menghasilkan karya karya yang luar biasa di masa depan. Hal ini sudah sering terjadi dalam kehidupan kita sehari hari. Kita ambil saja contoh sederhana. Ada seorang anak kecil bernama Jamil Azzaini. Dia adalah anak termiskin nomor 2 di kampungnya sehingga ia selalu di remehkan dan di bully oleh semua orang yang ada di kampungnya. Awalnya ia memang hampir putus asa. Namun, ia ingat kalau ia harus berjuang melawan semua ejekan itu. Sehingga ia pun berusaha keras untuk menjadi murid yang berprestasi dan terbaik di kampungnya. Sekarang beliau telah menghasilkan banyak karya dalam hidupnya. Beliau yang dulunya hanya bercita cita sebagai seorang insinyur pertanian kini sekarang beliau malah menjadi pengusaha,trainer,in­sinyur pertanian,dan juga penulis terkenal. Dari sini terbukti bahwa Jamil Azzaini yang dulunya selalu di remehkan kini telah menjadi seseorang yang dikagumi banyak orang karena telah menghasilkan banyak karya yang luar biasa. Jadi,sekali lagi apabila ada seseorang yang terlihat lemah dan tak mampu berkarya bukan berarti tak ada bakat dan kemampuan untuk berkarya. Karena bisa jadi suatu hari orang tersebut akan menghasilkan karya karya yang luar biasa yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama