laporan pengamatan pengaruh intensitas cahaya terhadap kacang hijau


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.                                         
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahuinya secara langsung melalui sebuah percobaan . Selain itu, banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.Untuk itu, kami mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, kami akan  melakukan percobaan untuk mengetahui tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap  pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu : 
1.      Apakah intensitas cahaya dapat mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2.      Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

1.3 Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.

1.4 Hipotesis
1.      Cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
2.      Intensitas cahaya mempengaruhi panjang tumbuhan, warna daun, ketebalan daun.
1.5 Manfaat Penelitian
1.      Manfaat untuk kami   
Dengan adanya kamian karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan bagi kami tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
2.      Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat
1.6  Tehnik percobaan
- gelas 1 di letakan di tempat yang gelap.
            -gelas 2 di letakan di tempat yang redup.
            -gelas 3 di letakan di tempat yang terang.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi) serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible. Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
 2.1 Macam macam pertumbuhan
  • Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
  • Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.

2.1.Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan biji. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
A. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas kotiledon) di ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya terdpat  radikula (calon  akar) adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.

B. Proses Perkecambahan
Proses Fisika, (a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.Proses Kimia, (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

C. Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yaitu :
  • Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah. Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon). Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
  • Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.






2.3  Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Ø  Faktor Internal (Dalam)
A) Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan. 
B) Faktor Interseluler/Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
            A. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang  serta jaringan yang masih bersifat meristematis. Fungsi Auksin :
(1) Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
(5) Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8) Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan tumbuh.
(9) Memelihara elastisitas dinding sel
B. Giberelin. Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
C.  Etilen. Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
D.Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
E.Asam absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
F. Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
G. Asam traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
Ø  Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)   
A.    Air                                                                                                                                           
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan.  Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
B.     Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi.


C.    Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalamtanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
D.    Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati).
E.     Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 3           8°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
F.     Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.

G.    pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon auksin dengan intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

2.3  Objek Penelitian (Kacang Hijau)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : Protein (memperkuat daya tahan tubuh). Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).  Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energy). Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh). Vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan). Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah). Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak. Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.




BAB III
 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
            Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya control.
 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat                       : Di Laboratorium IPA dan didalam kelas XII IPA 2
Waktu                         : kamis, 21 Agustus- Sabtu 23 Agustus  2014

3.3  Variabel percobaan
Variable bebas : intensitas cahaya
Variabel terikat : panjang batang,warna daun,jumlah daun
Variabel kontrol: waktu,bahan(biji kacang hijau),volume air , medium (kapas) .

3.4. Alat dan Bahan Penelitian
Alat
Bahan


            1. 9 Biji kacang hijau
            2.  3 Gelas aqua
            3. Tanah
            4. Air
 5. Mistar dan kertas
6.   Gelas ukur
7. Neraca
8. Spidol


3.5. Cara Kerja Penelitian
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam percobaan.
2.      Memasukan kapas kedalam gelas percobaan.
3.      Menimbang biji kacang hijau di neraca untuk mendapatkan kacang hijau yang berukuran sama.
4.      Merendam biji kacang hijau kedalam air untuk mengetahui biji kacang hijau yang berkualitas.
5.      Memasukan 15 ml air kedalam gelas aqua yang berisi kapas.
6.      Memasukan 3 biji kacang hijau kedalam gelas aqua.
7.      Meletakan ketiga gelas aqua di tempat yang berbeda selama 3 hari.
8.      Menyiram bji kacang hijau setiap pagi dengan sebanyak 15 ml setiap gelas aqua.
9.      Mengamati dan megukur pertumbuhan kacang hijau dengan mistar dan mencatat hasilnya di kertas


BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data hasil percobaan

Hari ke
Pot
Pertumbuhan
Perkembangan

Panjang batang
Jumlah daun
Panjang daun
Warna daun
Warna batang
Lebar daun
Akar


1
1
-
-
-
-
-
-
-

2
-
-
-
-
-
-
-

3
-
-
-
-
-
-
-

2
1
4 cm
-
-
-
Putih
-
-

2
3 cm
-
-
-
Putih
-
-

3
2,5 cm
-
-
-
Putih
-
-

3
1
10 cm
-
-
-
Putih
-
-

2
5 cm
-
-
-
Putih
-


3
4 cm
-
-
-
Putih
-
-

4
1
15 cm
1 lembar
0.3 cm
Putih
Putih
0,2 cm
2 cm

2
6,5 cm
1 lembar
0.5 cm
Putih
Putih
0,5 cm
2,5 cm

3
6 cm
1 lembar
0.4 cm
Putih
Putih
0,3 cm
4 cm

5
1
20 cm
1 lembar
0.5 cm
Putih agak kekuningan
Putih
0,4 cm
4 cm

2
8 cm
1 lembar
1.7 cm
Putih agak kehijauan
Putih
0,9 cm
4,5 cm

3
7 cm
1 lembar
1.5 cm
Putih agak kehijauan
Putih
0,7 cm
3  cm

6
1
24,5 cm
2 lembar
1 cm
Kuning
Putih
0,3 cm
9 cm

2
9,7 cm
2 lembar
3 cm
Hijau
Hijau keputih putihan
1 cm
7,5 cm

3
9 cm
2 lembar
2 cm
Hijau
Hijau
0,7 cm
5 cm

7
1
28,6 cm
2 lembar
1,5 cm
Kuning
Putih
0,6 cm
13 cm

2
12 cm
2 lembar
3,4 m
Hijau
Hijau keputih putihan
1,5 cm
10,1 cm

3
11,2 cm
3 lembar
2,6 cm
Hijau
Hijau
1 cm
7,8 cm

Rata rata
1
15,5 cm
-
1,475 cm
-
-
0,375 cm
7 cm

2
7,3 cm
-
1,675 cm
-
-
0,725 cm
5.525

3
5,7 cm
-
1,625 cm
-
-
0,75
4,95








Hari ke
Pot ke
Keterangan
1
 1
Sudah mulai keluar akar yang pendek

2
Hanya mengelupas kulitnya dan tidak ada akar

3
Hanya mengelupas kulitnya dan belum tumbuh akar
2
1
Akar semakin memanjang

2
Mulai tumbuh akar

3
Belum tumbuh akar
3
1
Mulai tumbuh batang

2
Mulai tumbuh batang

3
Mulai tumbuh batang
4
1
Batang memanjang dan mulai membesar

2
Batang dan daun membesar

3
Batang dan daun membesar
5
1
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

2
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

3
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar
6
1
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

2
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

3
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

1
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar
7
2
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

3
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun melebar

4.2 Pembahasan atau analisa data
Berdasarkan data percobaan tersebut maka kami dapat membuat analisis data sebagai berikut :
Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap , redup dan terang.
Pada gelas 1 tanaman diletakan di tempat yang gelap. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau lebih panjang, pucat, daun tidak berkembang. Dan batang tidak kokohkarena hormon auksin tidak terhalang oleh matahari. Namun karena tidak mendapatkan cahaya akhirnya tanaman pun tidak bisa melakukan fotosintesis.
Pada gelas ke 2 tanaman diletakan di tempat redup. Pada keadaan redup pertumbuhan tanaman mengalami hampir sama seperti tanaman yang tumbuh di tempat gelap. Daun dan akar serta batang  tumbuh dengan cepat meskipun tidak terlalu cepat seperti tanaman yang berada di tempat gelap karena tanaman yang berada di tempat redup terkena sedikit cahaya yang menghambat sistem kerja hormon auksin.
Pada gelas ke 3 tanaman diletakan di tempat yang terang dan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat karena hormon auksin pada tanaman terhambat oleh cahaya matahari.
Sehingga panjang batang,panjjang akar dan  panjang daun lebih pendek. Akan tetapi batang tumbuhan, lebih  kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau karena tumbuhan mengalami foto sintesi secara maksimal.


BAB V
PENUTUP

5.1   Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin. 
5.2. Saran
Ø  Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada ditempat gelap. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern, seperti bukan menggunakan mistar tetapi menggunakan auksanometer agar hasil lebih akurat.
Ø  Sebaiknya, menanamnya di aqua gelas yang bening agar ketika difoto tampak jelas dari ujung akar hingga ujung daun. Dan sebaiknya medium tempat tumbuh kacang hijau tersebut lebih besar, agar pertumbuannya maksimal.


























DAFTAR PUSTAKA

Aryuli, Diah., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2007. Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Esis.
Kusumawati, Rohana., dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas 3A. Malang : Erlangga
Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. BSE Biologi Untuk SMA Kelas XII Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.









           



Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama