BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau
ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan
bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling
berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan
tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang meliputi
faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal
atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada
setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada
pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori
yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun
teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahuinya
secara langsung melalui sebuah percobaan . Selain itu, banyak siswa dan siswi
yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.Untuk itu, kami mengadakan penelitian untuk lebih
mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori
tersebut, didalam penelitian ini, kami akan
melakukan percobaan untuk mengetahui tentang pengaruh intensitas cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah,
yaitu :
1.
Apakah intensitas cahaya dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau?
2.
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
2.
Untuk mengetahui perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang
berbeda intensitas cahayanya.
1.4 Hipotesis
1.
Cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
2.
Intensitas cahaya mempengaruhi
panjang tumbuhan, warna daun, ketebalan daun.
1.5 Manfaat Penelitian
1.
Manfaat untuk kami
Dengan
adanya kamian karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi kami tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
2.
Manfaat untuk pembaca
Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya,
sehingga menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat
1.6
Tehnik percobaan
- gelas 1 di letakan di tempat yang gelap.
-gelas 2 di
letakan di tempat yang redup.
-gelas 3 di
letakan di tempat yang terang.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi) serta
jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer.
Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses
ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat meristematik.
Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan
adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung)
dan irreversible. Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
2.1 Macam macam
pertumbuhan
- Pertumbuhan
Primer
Pertumbuhan
yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung batang dan
ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
- Pertumbuhan
Sekunder
Pertumbuhan
sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada jaringan meristem
sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah
besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara
xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang
menggantikan fungsi jaringan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder
terjadi pada tumbuhan dikotil.
2.1.Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan biji. Perkecambahan
adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena pertumbuhan
embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga
(calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga
(kaulikulus).
A.
Struktur Biji
Pada
biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas kotiledon) di
ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros
embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama,
sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya terdpat radikula
(calon akar) adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi
akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya
jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil.
Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam
endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada
jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah,
embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan makanan) sehingga kotiledon
mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.
B. Proses Perkecambahan
Proses Fisika, (a) Terjadi ketika
biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang
kering.Proses Kimia, (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormone giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian
luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma.
Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat
lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman.
C.
Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada
saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yaitu :
- Perkecambahan Epigeal
Ciri
Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah.
Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon).
Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali
kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
- Perkecambahan Hipogeal
Ciri
Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap
menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas
kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi.
dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan
Ø Faktor
Internal (Dalam)
A) Faktor
Intraseluler/Genetis
Gen
mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh
tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur
pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang
dikendalikan.
B) Faktor
Interseluler/Fisiologi
Proses
yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
A. Auksin
Hormon
ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman
monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta
jaringan yang masih bersifat meristematis. Fungsi Auksin :
(1) Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan
floem
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
(5) Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8) Merangsang dominasi apical,
yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung tanaman. Jika tunas
ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan tumbuh.
(9) Memelihara elastisitas dinding sel
B.
Giberelin. Berperan dalam merangsang
pertumbuhan dan perkembangan embrio.
C. Etilen.
Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
D.Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
E.Asam
absisat. Berperan dalam proses penuaan dan
gugurnya daun.
F. Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
G. Asam traumalin.
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan
jaringan.
Ø Faktor
Eksternal/Luar (Lingkungan)
A.
Air
Air
termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi
kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
B.
Cahaya
Kualitas,
intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya
berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan.
Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi.
C.
Kelembapan
Laju
transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air
dan mineral dari dalamtanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
D.
Nutrien
Zat
makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion.
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang
maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati).
E.
Suhu
Suhu
berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik
berkisar 10 – 3 8°C). Umumnya
tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
F.
Oksigen
Oksigen
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan, terjadi
penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain
untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila
tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
G.
pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat
keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara
yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang
diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur
yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
Secara
khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon auksin dengan
intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau.
2.3 Objek Penelitian (Kacang Hijau)
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Tanaman
kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda
sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan,
keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang
hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam
atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Di
dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : Protein
(memperkuat daya tahan tubuh). Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).
Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energy). Vitamin
B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh). Vitamin E (membantu meningkatkan
kesuburan). Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah). Magnesium (menjaga
fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak. Terdapat antioksidan yang berguna
bagi tubuh.
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen
adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
serta adanya control.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian
Tempat
: Di Laboratorium IPA dan didalam kelas XII IPA 2
Waktu
: kamis, 21
Agustus- Sabtu 23 Agustus 2014
3.3
Variabel percobaan
Variable bebas : intensitas cahaya
Variabel terikat : panjang batang,warna daun,jumlah daun
Variabel kontrol: waktu,bahan(biji kacang hijau),volume air
, medium (kapas) .
3.4. Alat dan Bahan Penelitian
Alat
|
Bahan
|
1. 9 Biji kacang hijau
2. 3 Gelas aqua
3. Tanah
4. Air
5. Mistar dan kertas
6.
Gelas ukur
7. Neraca
8.
Spidol
3.5. Cara Kerja Penelitian
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
di gunakan dalam percobaan.
2.
Memasukan kapas kedalam gelas
percobaan.
3.
Menimbang biji kacang hijau di
neraca untuk mendapatkan kacang hijau yang berukuran sama.
4.
Merendam biji kacang hijau kedalam
air untuk mengetahui biji kacang hijau yang berkualitas.
5.
Memasukan 15 ml air kedalam gelas
aqua yang berisi kapas.
6.
Memasukan 3 biji kacang hijau
kedalam gelas aqua.
7.
Meletakan ketiga gelas aqua di
tempat yang berbeda selama 3 hari.
8.
Menyiram bji kacang hijau setiap
pagi dengan sebanyak 15 ml setiap gelas aqua.
9.
Mengamati dan megukur pertumbuhan
kacang hijau dengan mistar dan mencatat hasilnya di kertas
BAB IV
DATA HASIL
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data hasil percobaan
Hari ke
|
Pot
|
Pertumbuhan
|
Perkembangan
|
|||||||
Panjang batang
|
Jumlah daun
|
Panjang daun
|
Warna daun
|
Warna batang
|
Lebar daun
|
Akar
|
||||
1
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||
2
|
1
|
4 cm
|
-
|
-
|
-
|
Putih
|
-
|
-
|
||
2
|
3 cm
|
-
|
-
|
-
|
Putih
|
-
|
-
|
|||
3
|
2,5 cm
|
-
|
-
|
-
|
Putih
|
-
|
-
|
|||
3
|
1
|
10 cm
|
-
|
-
|
-
|
Putih
|
-
|
-
|
||
2
|
5 cm
|
-
|
-
|
-
|
Putih
|
-
|
||||
3
|
4 cm
|
-
|
-
|
-
|
Putih
|
-
|
-
|
|||
4
|
1
|
15 cm
|
1 lembar
|
0.3 cm
|
Putih
|
Putih
|
0,2 cm
|
2 cm
|
||
2
|
6,5 cm
|
1 lembar
|
0.5 cm
|
Putih
|
Putih
|
0,5 cm
|
2,5 cm
|
|||
3
|
6 cm
|
1 lembar
|
0.4 cm
|
Putih
|
Putih
|
0,3 cm
|
4 cm
|
|||
5
|
1
|
20 cm
|
1 lembar
|
0.5 cm
|
Putih agak kekuningan
|
Putih
|
0,4 cm
|
4 cm
|
||
2
|
8 cm
|
1 lembar
|
1.7 cm
|
Putih agak kehijauan
|
Putih
|
0,9 cm
|
4,5 cm
|
|||
3
|
7 cm
|
1 lembar
|
1.5 cm
|
Putih agak kehijauan
|
Putih
|
0,7 cm
|
3
cm
|
|||
6
|
1
|
24,5 cm
|
2 lembar
|
1 cm
|
Kuning
|
Putih
|
0,3 cm
|
9 cm
|
||
2
|
9,7 cm
|
2 lembar
|
3 cm
|
Hijau
|
Hijau keputih putihan
|
1 cm
|
7,5 cm
|
|||
3
|
9 cm
|
2 lembar
|
2 cm
|
Hijau
|
Hijau
|
0,7 cm
|
5 cm
|
|||
7
|
1
|
28,6 cm
|
2 lembar
|
1,5 cm
|
Kuning
|
Putih
|
0,6 cm
|
13 cm
|
||
2
|
12 cm
|
2 lembar
|
3,4 m
|
Hijau
|
Hijau keputih putihan
|
1,5 cm
|
10,1 cm
|
|||
3
|
11,2 cm
|
3 lembar
|
2,6 cm
|
Hijau
|
Hijau
|
1 cm
|
7,8 cm
|
|||
Rata rata
|
1
|
15,5 cm
|
-
|
1,475 cm
|
-
|
-
|
0,375 cm
|
7 cm
|
||
2
|
7,3 cm
|
-
|
1,675 cm
|
-
|
-
|
0,725 cm
|
5.525
|
|||
3
|
5,7 cm
|
-
|
1,625 cm
|
-
|
-
|
0,75
|
4,95
|
|||
Hari ke
|
Pot ke
|
Keterangan
|
1
|
1
|
Sudah mulai keluar akar yang
pendek
|
2
|
Hanya mengelupas kulitnya dan tidak
ada akar
|
|
3
|
Hanya mengelupas kulitnya dan
belum tumbuh akar
|
|
2
|
1
|
Akar semakin memanjang
|
2
|
Mulai tumbuh akar
|
|
3
|
Belum tumbuh akar
|
|
3
|
1
|
Mulai tumbuh batang
|
2
|
Mulai tumbuh batang
|
|
3
|
Mulai tumbuh batang
|
|
4
|
1
|
Batang memanjang dan mulai
membesar
|
2
|
Batang dan daun membesar
|
|
3
|
Batang dan daun membesar
|
|
5
|
1
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
2
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
|
3
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
|
6
|
1
|
Batang tumbuh membesar,akar memanjang,daun
melebar
|
2
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
|
3
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
|
1
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
|
7
|
2
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
3
|
Batang tumbuh membesar,akar
memanjang,daun melebar
|
4.2 Pembahasan atau analisa data
Berdasarkan
data percobaan tersebut maka kami dapat membuat analisis data sebagai berikut :
Cahaya
sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat
diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap , redup dan
terang.
Pada
gelas 1 tanaman diletakan di tempat yang gelap. Pada keadaan gelap, pertumbuhan
tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau
lebih panjang, pucat, daun tidak berkembang. Dan batang tidak kokohkarena
hormon auksin tidak terhalang oleh matahari. Namun karena tidak mendapatkan
cahaya akhirnya tanaman pun tidak bisa melakukan fotosintesis.
Pada
gelas ke 2 tanaman diletakan di tempat redup. Pada keadaan redup pertumbuhan
tanaman mengalami hampir sama seperti tanaman yang tumbuh di tempat gelap. Daun
dan akar serta batang tumbuh dengan
cepat meskipun tidak terlalu cepat seperti tanaman yang berada di tempat gelap
karena tanaman yang berada di tempat redup terkena sedikit cahaya yang
menghambat sistem kerja hormon auksin.
Pada
gelas ke 3 tanaman diletakan di tempat yang terang dan mengalami pertumbuhan
yang lebih lambat karena hormon auksin pada tanaman terhambat oleh cahaya
matahari.
Sehingga panjang batang,panjjang
akar dan panjang daun lebih pendek. Akan
tetapi batang tumbuhan, lebih kokoh,
daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau karena tumbuhan mengalami foto
sintesi secara maksimal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah kami lakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa cahaya
memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi
karena cahaya dapat menguraikan auksin.
5.2. Saran
Ø Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih
lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan
antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada ditempat gelap. Juga
peralatan yang lebih komplit dan modern, seperti bukan menggunakan mistar
tetapi menggunakan auksanometer agar hasil lebih akurat.
Ø Sebaiknya, menanamnya di aqua gelas yang bening agar ketika
difoto tampak jelas dari ujung akar hingga ujung daun. Dan sebaiknya medium tempat
tumbuh kacang hijau tersebut lebih besar, agar pertumbuannya maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Aryuli, Diah., Choirul Muslim,
Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2007. Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas
XII. Jakarta : Esis.
Kusumawati, Rohana., dan Wigati Hadi
Omegawati. 2013. PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan
Pariwara.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi
untuk SMA kelas 3A. Malang : Erlangga
Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah,
Ari Wijayati. 2009. BSE Biologi Untuk SMA Kelas XII Program IPA. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.
Tags:
makalah