Tulisan Hari ke Sepuluh - Pertimbangan Dalam Memilih Kos


 Halo semuanya,

Kita bertemu lagi dalam tulisan tentang pertimbangan dalam memilih kos. Sebelumnya kita sudah menulis tentang cara mengatur keuangan ala anak kos dan game favorit yang bisa di mainkan secara offline sehingga hemat untuk anak kos. Tulisan ini adalah kelanjutan dari dua tulisan sebelumnya dan mungkin beberapa hari ke depan kita akan membahas seputas perkuliahan.

Sebagai anak yang merantau ke luar kota tentunya memerlukan sebuah tempat tinggal karena kita merantau tidak hanya sehari dua hari tapi sampai beberapa tahun. Jika memiliki saudara di luar kota bisa tinggal di rumah saudara. Tapi jika tidak memiliki saudara di luar kota maka kita perlu ngekost. Nah, pada kali ini aku akan berbagi beberapa tips dalam memilih kost berdasarkan pengalaman pribadiku :

Memilih kos yang agak jauh dari kampus.
Dulu ketika aku pertama kali keluar kota aku pun sama sekali tidak kenal dengan kota tersebut karena baru pertama kali ke kota tersebut. Aku juga belum tahu lokasi kampusku, salahnya dulu aku langsung pulang tanpa survei lokasi kampusku setelah aku selesai tes SBMPTN di kampus sebelah. Dulu kosku memang sangat dekat dengan kampus sebelah tapi agak jauh dari kampusku sehingga harga kosnya tetap mahal karena kosnya berada di sekitar area kampus. Untuk 1 kamar harga sewanya 6 juta/tahun. Kalau diisi 2 orang jadi 7,5 juta/tahun/2 orang dengan biaya listrik 50rb/bulan. Di kosku yang pertama iu tidak boleh masak pakai magic com sehingga harus beli makan 3 kali sehari dan ini lumayan menguras banyak uang di tabungan sih karena kebutuhan makan adalah kebutuhan terbesar dalam hidup. Kemudian di tahun kedua aku pun pindah ke kos yang lebih dekat dari kampusku dan harganya sedikit lebih terjangkau yaitu 300ribu/bulan dengan fasilitas kamar tidur, tempat tidur, lemari, kamar mandi, boleh masak pakai magic com dan ada wifi. Dulu pun masak mie dan menggoreng lauk dengan magic com karena hanya alat magic com yang diizinkan untuk memasak.Kemudian di tahun kedua juga Alhamdulillah mendapatkan beasiswa asrama secara gratis selama 1 tahun sehingga hanya perlu membeli bahan masakan saja untuk memasak sendiri. Kemudian di tahun ke empat aku mendapatkan kos yang berada di dekat asrama. Memang kos ini letaknya lebih jauh daripada kos sebelumnya sekitar 1,5 KM dari fakultasku. Namun, kos terakhir ini memang cukup terjangkau sih dengan harga 3,7 juta/tahun/2 orang walaupun dapat kamar kosongan tanpa peralatan apapun. Dan aku hanya perlu membeli kasur 250 rb, untuk lemarinya dapat pinjaman dari pemilik kos. Di kos terdapat wifi sehingga pengeluaran untuk membeli paket data bisa di hemat sangat banyak. Selain itu juga terdapat fasilitas untuk kamar mandi, tempat mencuci dan menjemur pakaian, ruang tamu, dapur umum dan tempat parkir yang agak luas. Hal yang aku sukai dari kos ini adalah suasananya cukup aman dan memiliki pagar besi yang bisa kita kunci saat malam hari. 
Oh, iya terkait jarak kos ke kampus ini sebenarnya kondisional. Jika kita memiliki kendaraan maka kita bisa memilih kos yang agak jauh dari kampus sedangkan jika tidak memiliki kendaraan bisa memilih kos di sekitar kampus. Jika memilih kos agak jauh dari kampus alangkah baiknya jaraknya tidak lebih dari 1,5-2,5 KM karena semakin jauh jarak kos kita ke kampus maka semakin banyak resiko yang kita hadapi misal saat hujan deras,terlambat datang ke kampus, saat kendaraan rusak di jalan dan keselamatan diri kita saat pulang malam hari.

Fasilitas wifi dan dapur
Mungkin bagian ini sudah aku singgung sedikit di atas dan akan aku jelaskan lebih lanjut di bagian ini. Secara umum fasilitas standar sebuah kos adalah kamar tidur, kamar mandi, tempat mencuci dan menjemur baju lalu parkiran kendaraan. Tapi fasilitas wifi dan dapur ini juga menjadi fasilitas yang sangat penting bagi anak kos. Coba bayangkan kalau kita harus mengikuti seminar online, streaming video pembelajaran atau mendownload file yang berukuran besar menggunakan kuota internet tentunya akan sangat boros sekali. Sehingga keberadaan wifi menjadi sangat penting untuk mendukung kegiatan perkuliahan kita. Selain itu keberadaan dapur untuk memasak juga tak kalah penting karena kita bisa memasak sendiri, memilih bahan masakan dan menghemat pengeluaran. Coba kita hitung misalnya beli makanan 3 x 10.000 maka dalam satu hari habis biaya 30.000 untuk makan dan dalam sebulan habis 900.000. Sedangkan jika kita memasak maka kita bisa membeli beras sendiri sekitar 50.000/5 kg untuk dua minggu, belisayur dan bumbunya 3.500, beli lauk 3000 , estimasi biaya beras yang di masak menjadi nasi adalah 5000/ hari maka total pengeluaran perhari adalah 11.500. Jauh lebih hemat daripada membeli makanan kan? Sisa uangnya bisa di tabung atau keperluan lainnya. 

Jalan di sekitar kos
Biasanya pertimbanganku memilih kos selain jarak dan fasiltas ks adalah kondisi jalan di sekitar kos apakah termasuk jalan yang sepi, gelap dan sempit/ disebuah gang ataukah jalan masuk di dekat jalan besar, Menurutku ini penting sih untuk keselamatan kita karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita ketika kita bepergian malam hari misal pulang praktikum malam hari dan melewati jalan menuju kos kita. Tentunya kita ingin aman dan selamat sampai kos dong. Selain mengusahakan memilih kos yang dekat dengan jalan besar/jalan umum bukan jalan raya kita juga perlu mengimbanginya dengan rajin berdoa agar selalu dalam lindungan Allah. 

Karakter penghuni kos
Mungkin ini hal yang selama ini belum terpikirkan olehku. Aku lupa mempertimbangkan bagaimana karakter penghuni kos apakah dapat dipercaya ataukah tidak, apakah ramah atau tidak. Untuk kos yang pertama dan kedua itu karakter penghuninya cenderung tertutup sih mungkin karena lokasi kosnya jad satu dengan rumah pemilik kos sehingga agak sungkan jika berkumpul ramai dengan teman-teman.Kemudian untuk kos terakhir itu Alhamdulillah penghuninya lumayan mudah berbaur dan bisa terbuka satu sama lain. Dan satu hal yang aku syukuri selama ngekos adalah belum pernah mendapatkan teman yang suka mencuri sehingga barangku lumayan aman.

Model pembayaran
Untuk model pembayaran sebuah kost ada yang dihitung perbulan dan ada juga yang dihitung pertahun. Kalau kita termasuk time orang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan baru maka kita bisa memilih kos yang membayarnya perbulan sehingga kita bisa pindah di bulan selanjutnya apabila kita merasa tidak cocok dengan kos yang saat ini kita tempati. Namun, biasanya kos yang menerapkan pembayaran perbulan itu cenderung lebih mahal daripada yang membayar pertahun. Sedangkan selama ini aku cenderung memilih kos yang bayarnya langsung pertahun karena lebih simpel atau praktis dan biasanya lebih murah. Setelah pembayaran kos lunas rasanya lebih aman dan tidak kepikiran terus untuk membayar kos di bulan selanjutnya karena sudah di bayar di awal. 

Fasilitas di sekitar kos
Hal ini juga menjadi pertimbangan yang penting untuk mempermudah kita dalam memenuhi kebutuhan kuliah kita. Kalau aku biasanya pertimbangan lokasi makan, tempat print, tempat laundry jika di perlukan saat tertentu, toko kecil dan bagi yang beragama islam juga mempertimbangkan jarak kos ke masjid sebagai tempat untuk beribadah. Begitu pula dengan umat agama lainnya sesuai dengan agamanya masing-masing.

Nah, itu tadi dalah beberapa pertimbangan dalam memilih ks. Mungkin di awal kita menjadi di repotkan oleh beberapa kriteria tersebut tapi lebih baik kita repot di awal saat mencari kos lalu menikmati kemudahan saat sudah menempati kos daripada kita repot setelah menempati kos karena minimnya fasilitas yang kita dapatkan. Semoga bermanfaat ya. 

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama