Setiap hari umurku selalu bertambah, sekarang sudah diatas dua puluh tahun. Begitu pula dengan umur teman-temanku yang juga selalu bertambah dari hari ke hari. Satu persatu mulai menyandang toga, menemukan jodohnya, membangun keluarga bahkan menimang anaknya.
Satu persatu undangan berdatangan, sedang diri ini masih penuh perjuangan menyelesaikan kuliah.
Terkadang muncul pertanyaan "Aku kapan seperti mereka? Duduk bersanding di pelaminan? Siapakah yang akan menemaniku kelak? Apakah dia seseorang yang ada di seberang sana yang dulu selalu ku doakan? Ataukah seseorang yang selama ini ada di sekitarku? Atau juga orang baru yang belum pernah bertemu denganku? Apakah dia menerimaku dengan tulus dan mau bertumbuh bersama? Siapa namanya? Dimana rumahnya?"
Berbagai pertanyaan memenuhi ruang pikiranku sehingga menimbulkan kegelisahan menjelang tidur. Aku terdiam dan menenangkan diriku
"Kenapa aku begitu gelisah seolah-olah takut tidak bisa bertemu dengan jodohku? Bukankah Allah telah menjaminnya? Jika Allah mengirimkan dia sekarang, apakah aku sudah siap?
Terkadang kita begitu gelisah memikirkan dengan siapa kita menua bersama, tapi lupa mempersiapkan segala yang di perlukannya.
Yuk, semangat untuk memperbaiki diri.
Mumupung masih jomblo berarti Allah masih memberi kita banyak kesempatan untuk berkarya dan memperbaiki diri, menyiapkan imu, mental, finansial dan kesiapan menuju pernikahan. Perjalanan ke luar kota yang hanya beberapa jam saja butuh bekal, apalagi pernikahan yang bertahun-tahun.
Yuk, semangat memantaskan diri.
Tags:
curhat