Sampah Emosi

Coba hitung berapa jumlah aplikasi yang ada di HP kita? Pasti banyak sekali kan. Lebih dari 30 aplikasi. Dan setiap hari ukuran data aplikasi semakin bertambah besar. Apabila tidak di bersihkan maka akan menyebabkan kinerja HP semakin berat, macet bahkan kadang tiba-tiba mati sendiri. Begitu pula dengan hati dan pikiran kita. Jika isi hati  kita ibaratnya aplikasi maka sudah berapa banyak aplikasi yang bekerja selama ini? Berapa banyak data sampah yang tersimpan di dalam hati kita?
Sampah emosi yang terpendam sejak kecil sampai kita dewasa. Berapa banyak kemarahan, rasa iri, trauma dan dendam kita yang belum selesai dan memperberat kinerja hati kita?
Sampai kapan kita membahwa sampah emosi tersebut?
Dampak sampah emosi yang ada di dalam hati kita akan mempengaruhi pola pikir kita menjadi orang yang mudah curiga, mudah marah, dan berbagai hal negatif lain. Hal ini juga berpengaruh terhadap orang-orang di sekitar kita sehingga mereka pun menjadi tidak nyaman dengan kita dan mengalami banyak konflik dengan orang lain. Apakah selamanya kehidupan kita akan terus seperti ini?
Kalau di HP cara membersihkan sampah datanya menggunakan aplikasi clean master, maka untuk membersihkan emosi negative di hati kita dengan cara memaafkan. Siapa yang perlu di maafkan?
Memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kenapa memaafkan diri sendiri? Karena selama kita hidup ini kita pasti pernah gagal dan melakukan berbagai kesalahan yang kita sesali saat ini. Menjadi merasa bodoh pernah melakukan kesalah itu, menyalahkan diri sendiri dan merasa hidup tidak punya arti. Sehingga kita perlu memaafkan diri sendiri. Berusaha berdamai dengan  masa lalu dan menerima diri saat ini. Dengan memaafkan diri sendiri maka kita pun akan merasa lebih tenang dan mampu bangkit dari keterpurukan. Kita bisa melakukan terapi hooponopono dan di lanjutan dengan memperbanyak istighfar.
Lalu kenapa perlu memaafkan orang lain?
Karena setiap orang pasti memiliki isi hati dan pemikiran yang berbeda-beda. Sehingga tak jarang menimbulkan ggesekan-gesekan konflik kecil maupun besar. Memunculkan perasaan negative seperti dendam, amarah, saling curiga dan lain-lain. Interaksi menjadi tidak nyaman dan menciptakan jarak. Nah, dengan menyadari kalau tidak ada manusia yang sempurna kemudian berusaha memaafkan mereka maka kita akan lebih mudah berdamai dengan orang lain. Selain itu kita juga perlu mengingat kebaikan-kebaikan yang pernah mereka lakukan agar membuat hati kita lega dan mudah memaafkan orang lain. Mungkin awalnya tidak mudah karena masih ada ego merasa benar dalam diri kita. Tapi dengan membiasakan memaafkan maka semakin mudah bagi kita untuk memaafkan orang lain.
Nah, jadi kesimpulannya kita bisa membersihkan sampah emosi negative dengan cara memaafkan diri sendiri dan orang lain.
Semoga tulisan ini  bisa mengingatkan kita sendiri kalau menyimpan emosi negatif itu akan menjauhkan kita dari kebahagiaan sehingga kita perlu membersihkan sampah emosi negative dengan cara memaafkan diri sendiri dan orang lain.

Lebih baru Lebih lama