Lucu sih tapi.....


#365HariMenulisUntukDunia
Edisi  13 Agustus 2017: Batas kelucuan
Kategori : Non Fiksi




                Pernahkah kita tertawa? Tentu saja pernah. Kita semua pernah tertawa saat melihat hal yang kita anggap lucu. Dimanakah kita bisa melihat hal yang lucu? Dimana saja kita dapat menemukan hal-hal lucu yang membuat kita tertawa. Pada saat ini banyak sekali acaara televise yang menayangkan hal-hal yang komedi atau lucu. Sejak jaman dahulu pun teyengan yang berbau komedi atau lucu pun juga telah ada. Lalu apakah ada perbedaan antara tayangan komedi jaman dahulu dengan sekarang?
                Tentu saja ada. Kalau jaman dahulu film komedi lucunya karena kekonyolan tindakan dari para pemainnya. Sedangkan acara komedi di jaman sekarang lucunya karena dibuat-buat atau agak dipaksakan. Terkadang acara jaman sekarang lucunya dengan menertawakan atau membully orang yang di anggap memiliki kekurangan fisik. Ya memang lucu dan membuat kita tertawa. Tapi kan mereka dibayar untuk melakukan hal itu? Iya memamng mereka di bayar tapi apa yang terjadi jika kita berada di posisi mereka yang harus terbully dan di tonton oleh banyak orang? Tentu saja tak menyenangkan ya. Selain itu  menurut saya hal ini tidak boleh dilakukan karena dapat mempengaruhi penontonnya untuk  membully orang lain yang memiliki kekurangan fisik. Oleh karena itulah perlu adanya batasan kelucuan agar tidak disalahgunakan dengan alasan demi menghibur penonton. Batasan kelucuan adalah apabila kelucuan itu adalah akibat kekonyolan tindakan dari para pemainnya dan ada pesan moral yang ingin di sampaikannya dan didalamnya tidak ada tindakan bullying kepada pemain yang lainnya. Sehingga pemain maupun penonton sama-sama dapat menikmati acara tersebut.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama