Hidup seperti menggoreng tempe




Pada pagi itu ketika aku sedang menggoreng tempe untuk sarapan pagi . Aku pun membolak balikkan tempenya agar matangnya bisa merata. Tapi ada satu tempe yang lupa belum aku balik akhirnya tempenya gosong.
Aku pun mulai merenungi peristiwa itu. Dalam kehidupan sehari hari sering kali terjadi hal hal yang membolak balikkan akal dan hatiku. Disaat aku memiliki sebuah harapan untuk menikmati kehidupan yang lebih baik. Disaat aku mulai menyusun sejuta langkah untuk mewujudkan semua harapanku tersebut maka selalu terjadi hal hal yang menghancurkan semua harapanku. Sehingga aku pun hampir berputus asa dan kehidupanku terasa tak ada artinya lagi.
Namun,disaat aku sudah hamper berputus asa tiba tiba muncul berbagai pertolongan dari arah yang tak terduga. Sehingga aku tidak jadi berputus asa. Aku pun mulai memiliki harapan baru. Hal itu terjadi secara berulang ulang dalam kehidupanku. Sehingga akal dan hatiku rasanya selalu dibolak balik seperti tempe yang digoreng. Seperti halnya menggoreng tempe , tempenya perlu di bolak balik agar tempenya bisa matang secara merata. Karena jika tempenya tidak di bolak balik maka tempenya akan menjadi gosong. Begitu pula dalam kehidupan kita sehari hari. Kita selalu dihadapkan pada suka duka,kesulitan dan kemudahan,permasalah­an dan solusi dalam kehidupan agar kehidupan kita tetap seimbang dan kita bisa berkembang menjadi manusia yang lebih baik.
Coba sekarang kita bayangkan jika seandainya kita hanya di hadapkan pada kesenangan dan kemudahan tanpa pernah merasakan kesusahan. Maka kita akan menjadi manusia egois yang tidak punya rasa empati kepada kesusahan yang dialami oleh orang lain. Atau mungkin kita akan menjadi orang yang mudah putus asa karena kita tak terbiasa menghadapi kesulitan.
Sekarang ganti kita bayangkan misalnya kita hanya dihadapkan pada semua kesulitan tanpa pernah merasakan kemudahan sedikit pun . Maka kita akan mengalami depresi yang mengganggu kejiwaan kita. Atau bahkan kita akan berputus asa dengan cara mengakhiri hidup kita. Ironis sekali kan?
Jadi kesimpulannya syukurilah semua kesulitan dan kemudahan yang membolak balikkan akal dan hati kita. Karena Allah memberikan semua situasi yang membolak balikan akal dan hati kita agar menjadi penyeimbang kesehatan jiwa kita. Selain itu dengan adanya kesulitan dan kemudahan itulah kita akan semakin bertambah ilmu,pengalaman dan ketrampilan kita dalam mengatasi berbagai persoalan dalam kehidupan.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama