LEMBAR
PENGESAHAN
1 . 1. Judul KaryaTulis:
“PENGARUH
AKTIVITAS WARGA
TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI KALI GEDE”
2.
Ketua
a.
NamaLengkap : Mohammad Sya’roni
b.
Kelas : XII-IPA 2
c.
Sekolah : UPTD SMAN 1 MOJO
d.
AlamatRumah : Desa Banjarejo
Kecamatan
Ngadiluwih
Kabupaten Kediri
e.
Nomor Hp : 085730321511
f.
Alamat
email :
roniipa302@gmail.com
3. Anggota
a.
NamaAnggota : Mohammad Choirul Arifin
Kelas : X
IPS 1
Alamat siswa :
Ngetrep Mojo Kediri
NomorHp : 081231511384
b.
NamaAnggota : Teguh Susilo
Kelas :
XIPS 4
Alamat siswa :DusunPlosokuningDesaMaesan
KecamatanMojo KabupatenKediri
NomorHp : 085749731788
b.
NIP :19760325
200604 2 015
c.
AlamatRumah : Petok RT/RW 01/01
d.
No. HP :
08113020071
e.
Email :
umisman1mojo@gmail.com
Menyetujui
Guru Pembimbing KetuaKelompok
(UmiHasanahSp.d) (Mohammad Sya’roni)
NIP. 197603252006042015 NIS.
2303
Mengetahui
KepalaSekolah
(Drs.ArisSusanto)
NIP.
196104021987111001
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan
puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah mencurahkan nikmat
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis yang
berjudul :“PENGARUH
AKTIVITAS WARGA TERHADAP KUALITAS AIR
SUNGAI KALI GEDE”ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada sampaikan kepada :
- Drs. Aris Susanto , selaku kepala UPTD SMAN 1 MOJO
- Ibu Umi Hasanah,S.Pd selaku guru pembimbing dalam membuat karya tuliskami;
- Serta tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu tetapi tidak mengurangi rasa hormat
kami.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulisini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu kami menerima kritik maupun saran
yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas karya tulis ini dan
sebagai batu loncatan agar penulis dapat membuat karya tulis yang lebih
berkualitas dimasa yang akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap karya tulis ini dapat
menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bagi pihak yang membutuhkannya.
Kediri, 31 Oktober
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan .................................................................................................i
Kata pengantar……………………………....…………..……….……………….ii
Daftar isi…………………………………...…………….……….………………iii
Abstraksi…………………………………...……..………………………………iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latarbelakang...........................................................................................2
1.2
Rumusanmasalah......................................................................................3
1.3
Tujuanpenelitian.......................................................................................3
1.4 Hipotesis...................................................................................................3
1.5
Batasanpenelitian………………………………………………………...3
1.6
Manfaatpenelitian.......................................................................................3
1.6.1
Untukpenulis....................................................................................2
1.6.2
Untukmasyarakat.............................................................................2
1.6.3
Untuk
JKPKA...................................................................................4
BAB
IIKAJIAN PUSTAKA
2.1
Sungai.........................................................................................................5
2.2
Ciriciri
air sungaibersih...............................................................................6
2.3
DampakPencemaran....................................................................................6
2.4
Sungai
Brantas.............................................................................................8
BAB
IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Lokasipenelitian...........................................................................................9
3.2 Waktupenelitian...........................................................................................9
3.3 Alatdanbahan...............................................................................................9
3.4 Langkahlangkahkerja.................................................................................10
BAB
IVDATA HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data
Profil Sungai Kali Gede.....................................................................12
4.2
Hasilwawancara…………….…………………………………………....12
4.3
Tabelhasilpengamatanindeksbiotilik…..…………………………………13
4.4
Tabel
Family Biotilik Index…………….………………………………..14
BAB
V PENUTUP
5.1
Kesimpulan...................................................................................................19
5.2
Saran.............................................................................................................19
Daftarpustaka………………….….………………..………………………….…20
Lampiran 1.............................................................................................................21
Lampiran 2.............................................................................................................22
.
ABTRAKSI
PENELITIAN KUALITAS AIR DI SUNGAI KALIGEDE
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap makhluk hidup
karena setiap makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup.Lebih dari 73%
tubuh manusia tersusun oleh air sehingga air menjadi sangat penting bagi
kecukupan kebutuhan manusia.Dan sumber air yang ada di bumi ini sangat beragam
jenisnya, salah satunya adalah sungai.Sungai merupakan aliran air tawar yang
mengalir dari hulu (sumber air) menuju ke hilir (muara). Sungai merupakan salah
satu sumber mata air yang penting bagi manusia karena manusia dapat
memanfaatkan air sungai untuk mencuci baju,mandi, masak dan kebutuhan lainnya.
Rumusan masalah dalam laporan penelitian ini adalah : apakah air
sungai Kali Gede mengalami pencemaran ?Adapun batasan penelitian adalah :
penulis hanya menulis tentang hasil penelitian kualitas air di sungai Kali
Gede. Berdasarkan pembahasan
data penelitian diperoleh kesimpulan
bahwa kondisi air di Sungai Kali Gede masih bersih dan hanya
mengalami pencemaran ringan. hal itu
ditunjukkan dengan perolehan data tabel penelitian yang meliputi : pemeriksaan kesehatan habitat sungai, tabel hasil pengamatan indeks biotilik, penilaian kualitas air
sungai dengan biotilik, family biotilik index
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan
bumi yang terbentuk secara alami, mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai
besar di bagian hilir. Sungai berfungsi menampung curah hujan dan
mengalirkannya ke laut. Berdasarkan fungsinya yaitu mengalirkan air, sungai
disebut pula sebagai drainase alam.
Seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk dan diiringi dengan meningkatnya kebutuhan
manusia menyebabkan peningkatan kuantitas produksi. Supaya dapat memenuhi
peningkatan kuantitas produksi, maka kebutuhan penggunaan sumber daya alam juga
akan meningkat, dan pada akhirnya menimbulkan beban pada lingkungan seperti
turunnya daya dukung lingkungan.
Sungai memiliki sifat dinamis, maka dalam
pemanfaatan potensinya dapat mengurangi nilai manfaat sungai dan membahayakan
lingkungan secara luas. Bencana banjir yang diakibatkan oleh penyempitan palung
sungai karena adanya pembuangan sampah, penumpukan sedimen dan intervensi
pemukiman liar. Pencemaran akibat pembuangan limbah cair domestik, pertanian
dan industri menyebabkan turunnya kualitas air sungai.
Sebagai
contohnya turunnya daya dukung sungai dimana badan air sungai sering digunakan
sebagai media akhir pembuangan limbah dari segala kegiatan manusia. Dengan
demikian bertambahnya jumlah kegiatan atau industri kecil serta berkembangnya
hasil produksi di Kecamatan Mojo tentunya akan beresiko terhadap turunnya daya
dukung sungai.
Salah
satu upaya pengelolaan kualitas air yang penting adalah melaksanakan pemantauan
kualitas air guna untuk memberi informasi faktual tentang kondisi kualitas air saat ini,
kecenderungan masa lalu dan prediksi perubahan lingkungan masa depan. Data
hasil pemantauan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan, penyusunan
kebijakan ataupun pengambilan keputusan dan evaluasi kebijakan pengelolaan
lingkungan dalam peraturan perundangan lingkungan hidup di daerah.
Berdasarkan data di atas, menjadi daya tarik tersendiri bagi
penulis untuk melakukan penelitian tentang kualitas air sungai di sungai Kali
Gede yang terletak di Desa Keraton Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.
1.2 Rumusan masalah
Apakah Sungai Kali Gede mengalami pencemaran?
Apakah Sungai Kali Gede mengalami pencemaran?
1.3 Tujuan
penelitian
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air sungai sehingga dapat dijadikan pertimbangan kelayakan dalam penggunaannya.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air sungai sehingga dapat dijadikan pertimbangan kelayakan dalam penggunaannya.
1.4 Hipotesis
Sungai Kali Gede
mengalami pencemaran ringan.
1.5 Batasan
penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas mak penulis hanya
menulis tentang hasil penelitian
kualitas air di Sungai Kali Gede.
1.6 Manfaat
penelitian
1.6.1
Untuk penulis
Untuk mengetahuitentang tingkat
pencemaran sungai dan melatih ketrampilan dalam pemantauan kualitas air sungai.
1.6.2 Untuk
masyarakat
Untuk memberikan informasi kepada
masyarakat tentang ciri -ciri
sungai yang tercemar sehingga masyarakat bisa mengetahui kelayakan air sungai
tersebut untuk digunakan.
1.6.3 Untuk JKPKA
Untuk memberikan informasi tentang kualitas air pada Sungai Kali
Gede yang merupakan salah satu anak Sungai Brantas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang
mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara) dan
biasanya dibuat oleh alam.Sungai biasanya bisa dilayari.Contoh sungai adalah,
sungai Amazon di Amerika, sungai Mahakam di Kalimantan, sungai Gangga di
India.Sungai yang berukuran kecil disebut kali, misalnya kali brantas di
karangkates atau yang biasa disebut sungai brantas.
Sungai juga bisa kekeringan, misalnya sungai Mekong yang mengalir mulai dari Tibet sampai ke Vietnam yang merupakan sungai terbesar di Asia Tenggara.Sungai ini sering kekeringan jika pada saat musim panas.
Sungai juga ada
yang berada di bawah tanah yang disebut underground river. Misalnya
sungai bawah tanah di goa hang soon dong di Vietnam, sungai bawah tanah di
Yucatan Meksiko, sungai bawah tanah di goa pindul Filipina, sungai bawah tanah
di kabupaten gunung kidul DIY, dan masih banyak lagi.
Sungai juga ada
yang berisi air asin yang disebut saltwater river, misalnya sungai
salengrang maros di sulawesi, sungai newbrunswick di Kanada, dan masih banyak
lagi. Sungai ini mendapat pasokan air asin ketika air laut pasang disaat air
sungai sedang surut.
Sungai juga ada
yang berisi air tawar dan air asin secara bersebelahan dalam satu sungai, yaitu
sungai di selatan cape town, Afrika selatan. Air sungai tersebut memilki warna
yang berbeda antara sisi kiri dan sisi kanan, karena warna air asin berbeda
dengan warna air tawar yang ada di sungai tersebut.
Sungai memiliki
peranan penting bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai pengendali banjir,
sebagai pengairan lahan pertanian, sebagai mata pencaharian bagi nelayan,
sebagai sarana transportasi, sebagai tempat untuk mendapatkan air, dan
sebagainya.
2.2
Ciri-ciri air sungai bersih
Sungai yang bersih mempunyai ciri-ciri yaitu airnya mengalir dengan
lancar, bening, dan tidak berbau, tumbuhan air dan ikan dapat tumbuh dan
berkembang biak dengan baik, sungai tidak berlumpur, tidak ada sampah yang
berserakan, tidak ada bangunan temapt tinggal, tedapat pohon-pohon pelindung
yang dapat memberikan kesejukan dan keindahan. Jika kondisi sungai di Jakarta
seperti itu, maka tentu saja menyenangkan.Kita tidak perlu mengkhawatirkan
bahaya banjir jika musim penghujan datang.
2.3 Ciri-ciri air
sungai tercemar
Air yang baik
adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau
mineral terutama oleh zat-zat atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan.
Adapun beberapa indikator bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai
berikut:
a. Adanya
perubahan suhu air. Air yang panas apabila langsung dibuang ke lingkungan akan
mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.
b. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen.
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH
berkisar antara 6,5 – 7,5.
c. Adanya
perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada
umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu
tidak berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan
buangan industri yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya
bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda
terjadinya pencemaran. Apabila air memiliki rasa berarti telah terjadi
penambahan material pada air dan mengubah konsentrasi ion hidrogen dan pH air.
d. Timbulnya
endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang
berbentuk padat, sebelum sampai ke dasar sungai
akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga menghalangi masuknya sinar
matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh
mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.
e. Adanya
mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan
buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan buangan yang harus
didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada
perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba
patogen ikut berkembangbiak pula.
f. Meningkatnya
radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat
menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan
benar, baik efek langsung maupun efek tertunda.
2.4 Dampak
Pencemaran
Kandungan bahan kimia yang terdapat
di dalam air limbah dapat merugikan lingkungan melalui berbagai cara. Bahan
organik terlarut dapat menghasilkan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan
rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih, selain itu akan lebih
berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan beracun.
Adapun
pencemaran air oleh minyak sangat merugikan karena dapat menimbulkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar ke
dalam air berkurang
b. Konsentrasi
oksigen terlarut menurun dengan adanya minyak karena lapisan film minyak
menghambat pengambilan oksigen oleh air.
c. Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan
mengganggu kehidupan burung air, karena burung-burung yang berenang dan
menyelam bulu- bulunya akan ditutupi oleh minyak sehingga menjadi lengket satu
sama lain.
d. Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun
dengan adanya minyak dapat mengganggu kehidupan tanaman-tanaman
Dampak yang ditimbulkan terhadap organisme adalah kematian, atau akan mengalami kelainan genetik, menderita kanker dan sebagainya. (pengertian pencemaran, arianto, 2008)
Dampak yang ditimbulkan terhadap organisme adalah kematian, atau akan mengalami kelainan genetik, menderita kanker dan sebagainya. (pengertian pencemaran, arianto, 2008)
2.5 Sungai Brantas
a)
Deskripsi Sungai Brantas
Sungai Sungai
Brantas adalah sebuah sungai di Jawa Timur
yang merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau
Jawa setelah Bengawan Solo.Sungai Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas (Kota Batu) yang
berasal dari simpanan air Gunung
Arjuno, lalu mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto. Di Kabupaten Mojokerto sungai ini bercabang dua manjadi Kali Mas (ke arah Surabaya) dan Kali
Porong (ke arah Porong, Kabupaten
Sidoarjo).Kali Brantas mempunyai DAS seluas 11.800 km² atau ¼ dari luas
Provinsi Jatim.Panjang sungai utama 320 km mengalir melingkari sebuah gunung
berapi yang masih aktif yaitu Gunung Kelud.Curah hujan rata-rata mencapai 2.000
mm per-tahun dan dari jumlah tersebut sekitar 85% jatuh pada musim
hujan.Potensi air permukaan pertahun rata-rata 12 miliar m³. Potensi yang
termanfaatkan sebesar 2,6-3,0 miliar m³ per-tahun.
b)
Fungsi Sungai Brantas
Sungai
Brantas memiliki fungsi yang sangat penting bagi Jawa Timur mengingat 60%
produksi padi berasal dari areal persawahan di sepanjang aliran sungai ini.
Akibat pendangkalan dan debit air yang terus menurun sungai ini tidak bisa
dilayari lagi. Fungsinya kini beralih sebagai irigasi dan bahan baku air minum
bagi sejumlah kota disepanjang alirannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi penelitian :
Sungai Kali Gede Di Desa Keratin Kecamatan Mojo
Kabupaten Kediri.
3.2 Waktu penelitian:
Jum'at,10 Oktober 2014 Sabtu,11 Oktober 2014
Pukul 12.30-13.30
3.3 Alat dan bahan
1.
COD test
2.
Penggaris
3.
Pengukur
kejernihan air
4.
Termometer
5.
Timba
6.
Baki
7.
Saringan teh
8.
Kain putih
9.
Kuas
10.
Lup (kaca
pembesar)
11.
Wadah cetakan
es
12.
Kertas lakmus
3.4 Langkah langkah
kerja
a.
Menentukan suhu
Mecelupkan termometer ke dalam air. Kemudian mengangkat termometernya lalu mengamati dan mencatat suhunya.
Mecelupkan termometer ke dalam air. Kemudian mengangkat termometernya lalu mengamati dan mencatat suhunya.
b.
Menjaring Hewan Makroinvertebrata
Menjaring hewan yang ada di sungai menggunakan kain kafan putih yang di pegang 4 orang dari 4 sisi. Kemudian mengangkat kainnya dan mengambil hewan yang terjaring dengan menggunakan kuas. Kemudian menggunakan lup untuk melihat hewan hewan tersebut supaya dapat terlihat lebih jelas. Kemudian sementara waktu meletakan hewan hewan itu di baki yang berisi sedikit air. setelah semua hewan yang di jadikan sampel terkumpul maka hewan dapat di letakan di wadah cetakan es yang berisi sedikit air. Penempatan hewan di dalam cetakan es ini berdasarkan family tertentu. Kemudian menganalisis hewan tersebut berdasarkan family dan grub tertentu dan mencatat hasilnya.
Menjaring hewan yang ada di sungai menggunakan kain kafan putih yang di pegang 4 orang dari 4 sisi. Kemudian mengangkat kainnya dan mengambil hewan yang terjaring dengan menggunakan kuas. Kemudian menggunakan lup untuk melihat hewan hewan tersebut supaya dapat terlihat lebih jelas. Kemudian sementara waktu meletakan hewan hewan itu di baki yang berisi sedikit air. setelah semua hewan yang di jadikan sampel terkumpul maka hewan dapat di letakan di wadah cetakan es yang berisi sedikit air. Penempatan hewan di dalam cetakan es ini berdasarkan family tertentu. Kemudian menganalisis hewan tersebut berdasarkan family dan grub tertentu dan mencatat hasilnya.
c.
Menentukan Tingkat KecerahanAir
Mengambil air dengan menggunakan gayung. Kemudian memasukan air tersebut kedalam alat transparasi .kemudian memutar tutup alat transparasi sampai terlihat 2 garis silang yang terdapat dalam tutup alat transparasi. Kemudian mengamati ujung skala yang masih berada di permukaan air yang terdapat dalam alat transparasi tersebut.
Mengambil air dengan menggunakan gayung. Kemudian memasukan air tersebut kedalam alat transparasi .kemudian memutar tutup alat transparasi sampai terlihat 2 garis silang yang terdapat dalam tutup alat transparasi. Kemudian mengamati ujung skala yang masih berada di permukaan air yang terdapat dalam alat transparasi tersebut.
d.
Menentukan COD
Memasukan parameter COD test ke dalam airsungai atau dengan mengambil sampel air sungai dengan timba kecil. Kemudian mencabut benang pada COD test, memencet parameter COD dan membiarkan sampai terisi air sampai setengahnya. Kemudian mengocok parameter COD lalu menunggunya sampai 4 menit untuk mengamati perubahan warna air yang terjadi pada sampel parameter COD. Kemudian mencocokan warna sampel air dengan tabel parameternilai CODtest yang telah tersedia.
Memasukan parameter COD test ke dalam airsungai atau dengan mengambil sampel air sungai dengan timba kecil. Kemudian mencabut benang pada COD test, memencet parameter COD dan membiarkan sampai terisi air sampai setengahnya. Kemudian mengocok parameter COD lalu menunggunya sampai 4 menit untuk mengamati perubahan warna air yang terjadi pada sampel parameter COD. Kemudian mencocokan warna sampel air dengan tabel parameternilai CODtest yang telah tersedia.
e.
Menentukan Tingkat Keasaman
Mencelupkan kertas lakmus ke dalam air dan mengamati perubahan warna yang terjadi dengan indicator universal. Apabila kertas lakmus berubah warna menjadi biru berarti air sungai bersifat basa. Namun, apabila warna kertas lakmus tetap biru maka air sungai bersifat asam.
Mencelupkan kertas lakmus ke dalam air dan mengamati perubahan warna yang terjadi dengan indicator universal. Apabila kertas lakmus berubah warna menjadi biru berarti air sungai bersifat basa. Namun, apabila warna kertas lakmus tetap biru maka air sungai bersifat asam.
f.
Cara pengolahan dan analisis data
Parameter pemeriksaan habitat meliputi kondisi substrat dasar
sungai, vegetasi bantaran sungai, tingkat sedimentasi, adanya modifikasi
sungai, dan aktivitas manusia di sekitar sungai.Pengamatan habitat dilakukan
dalam jarak pandang 100 meter dan meliputi gambaran umum dalam radius lapang
pandang habitat yang diamati, kemudian menetapkan memberi skor untuk setiap
parameter habitat. Hasil pengamatan dicatat dalam Tabel Pemeriksaan Kesehatan Habitat. Penentuan
tingkat kesehatan habitat mengikuti ketentuan tabel berikut :
Tabel Penilaian
Kesehatan Habitat Sungai dan Bantaran
|
|
Rata-Rata Skor
|
Tingkat Kesehatan
Habitat
|
2,4 – 3,0
|
Sehat, menyediakan kondisi habitat yang beragam dan stabil untuk mendukung
kehidupan biota
|
1,7 – 2,3
|
Kurang Sehat, menyediakan habitat kurang bervariasi dan kurang
stabil untuk mendukung kehidupan biota
|
1,0 – 1,6
|
Tidak Sehat, menyediakan habitat tidak bervariasi dan tidak stabil
untuk mendukung kehidupan biota
|
g. Melakukan identifikasi makroinvertebrata menggunakan
lembar panduan identifikasi biotilik, menghitung dan mencatat jumlah individu
dari masing-masing jenis famili serta skor biotilik dari masing-masing jenis famili
biotilik dalam tabel pemeriksaan biotilik. Penilaian kualitas air sungai dengan
biotilik dilakukan dengan menghitung 4 parameter biotilik, yaitu keragaman
jenis famili, keragaman jenis EPT, persentase kelimpahan EPT dan Indeks
biotilik, yang diberikan skor penilaian berdasarkan kriteria
penilaian untuk 4 kategori kualitas air. Rata-rata hasil penghitungan
mengindikasikan kondisi kualitas air sungai yang diperiksa dengan mengikuti
ketentuan dalam tabel berikut ini.
Tabel Penilaian Kualitas Air Sungai dengan Biotilik
Kriteria Kualitas Air
|
Tidak
Tercemar
|
Tercemar
Ringan
|
Tercemar
Sedang
|
Tercemar
Berat
|
SKOR Rata-rata
|
3,3 – 4,0
|
2,6 – 3,2
|
1,8 – 2,5
|
1,0 – 1,7
|
BAB IV
DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data hasil
Profil Sungai Kaligede
Keadaan sungai :
Ø Dasar sungai
: kerikil dan sedikit pasir
Ø Kedalaman sumgai :
71 cm
Ø Lebar sungai
: 253 cm
Ø Tanaman di sekitar sungai : Bambu, Jati, Rumput liar, Semak semak,
Pisang
Alang- alang
Ø Tepi sungai
: Tanah agak keras,kering,agak curam,bertingkat.
Ø Air
: Bening agak kecoklatan.
Ø Lain- lain :
Didekat sungai ada jembatan yang
menghubungkan
dengan pemukiman warga yang
terletak
50 meter dari sungai.
4.2
Hasil Wawancara
Sungai kaligede merupakan salah satu
sungai yang terletak di Desa Kraton, kecamatan Mojo kabupaten Kediri. Sungai ini di beri nama Kali Gede karena air
di sungai ini selalu meluap/volume airnya bertambah besar bahkan terjadi banjir ketika di musim hujan.
Sungai Kali Gede yang bermuara di Gunung Wilis ini merupakan salah satu sumber
mata air yang penting bagi masyarakat di Desa Kraton karena maasyarakat memanfaatkan air sungai ini untuk
mencuci baju,mandi dan mencari batu. Selain itu biasanya warga akan
memanfaatkan air sungai ini secara lebih maksimal pada musim kemarau karena
volume air tanah pun berkurang sehingga air kran pun macet. Hal inilah yang
membuat warga mandi dan mencuci baju.Sedangkan warga mencari batu di sungai
karena warga ingin menjadikan hal ini sebagai kerja sampingan sekaligus
kegiatan untuk mengisi waktu luang.Dulu pernah sekali dilakukan kerja bakti
untuk membersihkan air sungai ini ketika mendapat perintah dari pemerintah
daerah.Walaupun telah lama tidak dilakukan kerja bakti untuk membersihkan
sungai ini namun air di sungai ini masih cukup bersih.Kalau pun mengalami
pencemaran maka itu hanya pencemaran ringan yang berasal dari aktivitas
masyarakat seperti mencuci baju di sungai.
4.3
Tabel hasil pengamatan indeks biotilik
No
|
Titik
|
keadaan
|
Suhu
|
COD
|
kecerahan
|
Grub
|
Hewan
|
Jumlah
|
1
|
1
|
Teduh
|
30o C
|
10
|
35
|
A
|
Leptophlebidae (3,coll)
|
3
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Baetidae (5,coll)
|
8
|
|
|
|
|
|
|
C
|
Ptychopteridae (7,coll)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
Parathelphusidae(6,coll)
|
1
|
2
|
2
|
Panas
|
30o C
|
10
|
31
|
A
|
Leptophlebidae (3,coll)
|
6
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Chlorocyplidae(5,pred)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
C
|
Parathelphusidae(6,coll)
|
2
|
|
|
|
|
|
|
D
|
Erpobdellidae(8;pred)
|
1
|
3
|
3
|
Teduh
|
30o C
|
13
|
36
|
A
|
Leptophlebidae (3,coll)
|
34
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Baetidae (5,coll)
|
3
|
|
|
|
|
|
|
C
|
Thriadae(7,scra)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
Parathelphusidae(6,coll)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
Ptychopteridae (7,coll)
|
9
|
|
|
|
|
|
|
D
|
Lumbricidae(8,coll)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Baetidae (5,coll)
|
29
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabanidae (5,pred)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
Dytiscidae (5,pred)
|
8
|
|
|
|
|
|
|
C
|
Parathelphusidae(6,coll)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
C
|
Ptychopteridae (7,coll)
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
Nepidae (6,pred)
|
1
|
|
Total
|
116
|
Rata rata nilai kecerahan :
Rata rata nilai COD :
Berdasarkan data tersebut maka
diperoleh rata- rata nilai kecerahan sebesar 34 dan nilai COD sebesar 11. Hal
ini menunjukan bahwa kualitas air disungai Kali Gede cukup bagus.
Perhitungan Indeks Biotilik
Jumlah jenis Biotilik : 4
Jumlah jenis EPT :11
Jumlah jenis EPT :11
Jumlah jenis biotilik jenis B : 50x 3 =150
Jumlah jenis biotilik jenis C : 21x2 =42
Jumlah jenis biotilik jenis D : 2x1 =2
Jumlah X = 116 Y=366
Indeks Pencemaran Air : Y/X = 3,155
Keterangan : Sangat bersih,pencemaran sangat ringan
4.4 Tabel Family BiotilikIndex
No
|
Nama family
|
EPT
|
Jumlah Individu
|
Indeks Toleransi
|
JI X IT
|
1.
|
Leptophlebidae* (3,coll)
|
Ya
|
43
|
3
|
129
|
2.
|
Baetidae* (5,coll)
|
Ya
|
40
|
5
|
200
|
3.
|
Ptychopteridae (7,coll)
|
Bukan
|
14
|
7
|
98
|
4.
|
Parathelphusidae(6,coll)
|
Bukan
|
5
|
6
|
30
|
5.
|
Thriadae(7,scra)
|
Bukan
|
1
|
7
|
7
|
6.
|
Nepidae (6,pred)
|
Bukan
|
1
|
6
|
6
|
7.
|
Erpobdellidae(8;pred)
|
Bukan
|
1
|
8
|
8
|
8.
|
Lumbricidae(8,coll)
|
Bukan
|
1
|
8
|
8
|
9.
|
Tabanidae (5,pred)
|
Bukan
|
1
|
5
|
5
|
10.
|
Dytiscidae (5,pred)
|
Bukan
|
5
|
8
|
40
|
11.
|
Chlorocyplidae(5,pred)
|
Bukan
|
1
|
5
|
5
|
|
TOTAL
|
|
N = 116
|
|
T = 536
|
Berdasarkan data tersebut maka
diperoleh data Family Biotilik Index senilai 4,62. Hal ini menunjkan bahwa
kualitas air sungai bagus.
Tabel 3. Penilaian
Kualitas Air Sungai dengan Biotilik
|
|||||
Parameter
|
Skor
|
SKOR
Penilaian
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
Keragaman
Jenis Famili
|
>13
|
10-13
|
7-9
|
<7
|
3
|
Keragaman
Jenis EPT
|
>7
|
3-7
|
1-2
|
0
|
4
|
% Kelimpahan
EPT
|
>40%
|
>15 – 40 %
|
>0 – 15 %
|
0 %
|
3
|
Indeks
BIOTILIK
|
3,3 – 4,0
|
2,6 – 3,2
|
1,8 – 2,5
|
1,0 – 1,7
|
3
|
Total Skor
|
13
|
||||
Skor
Rata-Rata (Total Skor / 4)
|
3,25
|
Tabel 4. Pemeriksaan Kesehatan Habitat Sungai
|
|||||
No
|
PARAMETER
|
SKOR
|
Skor
|
||
A
|
B
|
C
|
|||
1.
|
Komposisi substrat di tepi sungai
|
Lebih dari 50% substrat terdiri dari kombinasi pasir dan batuan beragam
ukuran, sesuai untuk koloni invertebrata dan diatom; terdapat potongan kayu
yang lapuk di dalam air dengan campuran substrat batuan stabil
|
10-50% substrat terdiri dari kombinasi batu dan batu beragam ukuran;
beberapa bagian substrat terganggu, tergerus atau dipindahkan dari sungai
|
>90% substrat didominasi oleh padas, pasir, atau lumpur; sebagian
besar substrat tergerus atau dipindahkan dari sungai, habitat untuk koloni
invertebrata dan diatom sangat sedikit
|
A
|
2.
|
Substrat tepi sungai yang terpendam lumpur sedimentasi
|
<25% batuan terpendam atau tertutupi lumpur halus; batuan dapat
diangkat dengan mudah dari dasar sungai
|
25-75% substrat terpendam dalam lumpur halus; batuan harus ditarik untuk
mengangkatnya dari dasar sungai
|
lebih dari 75% substrat erpendam dalam lumpur halus; batuan harus
dicongkel untuk mengangkatnya dari dasar sungai
|
A
|
3.
|
Fluktuasi debit air sungai
|
Di bagian hulu tidak ada bendungan atau penyudetan aliran sungai, kalaupun
ada skalanya kecil; perbedaan lebar penampang sungai teraliri air dan
ketinggian muka air sungai saat musim hujan dan kemarau < 25%
|
perbedaan lebar penampang sungai teraliri air dan ketinggian muka air
sungai saat musim hujan dan kemarau > 25%-75
|
perbedaan lebar penampang sungai teraliri air dan ketinggian muka air
sungai saat musim hujan dan kemarau >75%, saat musim kemarau sungai
mengering meninggalkan cekungan genangan air di beberapa bagian
|
A
|
4.
|
Apakah ada perubahan aliran karena pengerukan atau pelurusan?
|
Tidak ada pelurusan atau pengerukan batu dan pasir dari dasar sungai
|
Pelurusan cukup luas, 20-50% sungai diplengseng; atau pengerukan material
dasar sungai mengganggu 10% habitat dasar sungai
|
Tebing sungai dibatasi plengsengan beton, lebih dari 50% bagian sungai
diplengseng; atau pengerukan material dasar sungai mengganggu lebih dari 10%
habitat dasar sungai
|
B
|
5.
|
Bagaimana stabilitas tebing sungai sebelah KIRI ?
|
Tebing sungai stabil; tidak ada atau terdapat sedikit bekas erosi atau
tebing longsor di tepi sungai; kurang dari 30% tebing sungai mengalami erosi
|
Kurang stabil; terdapat 30-60% bagian tebing sungai mengalami erosi,
kemungkinan terjadi erosi tinggi pada musim hujan
|
Tidak stabil; banyak bagian tebing sungai mengalami erosi, tebing yang
terkikis terlihat pada bagian sungai yang lurus dan berkelok, bekas gerusan
membentuk cekungan pada tebing, > 60% tebing sungai memiliki bekas erosi
|
A
|
6.
|
Bagaimana stabilitas tebing sungai sebelah KANAN ?
|
Lihat no.5
|
Lihat no.5
|
Lihat no.5
|
C
|
7.
|
Berapa lebar vegetasi sempadan sungai sebelah KIRI
|
lebar sempadan sungai >15 meter; aktivitas manusia tidak berdampak
nyata pada sempadan sungai alami
|
lebar sempadan sungai 6-15 meter; aktivitas manusia berdampak pada
sempadan sungai
|
lebar sempadan sungai < 6 meter, tidak ada atau sedikit sekali
tumbuhan alami di sempadan sungai karena tingginya aktivitas manusia
|
B
|
8.
|
Berapa lebar vegetasi sempadan sungai sebelah KANAN
|
Lihat no.7
|
Lihat no.7
|
Lihat no.7
|
B
|
9.
|
Apa saja aktivitas manusia di sekitar sungai dan berapa besar dampaknya?
|
Sangat sedikit aktivitas di sekitar sungai dan sempadan sungai; tidak ada
atau sedikit aktivitas pertanian, penggembalaan ternak, pengambilan vegetasi
untuk pakan ternak, penambangan pasir dan batu, pembuangan limbah cair,
pembuangan sampah, aktivitas perkapalan, dll
|
Cukup banyak aktivitas manusia di sungai dan sempadan sungai; <5%
sungai dan bantaran sungai rusak karena dampak aktivitas pertanian,
peternakan, pembuangan limbah, penambangan pasir dan batu, pembuangan sampah,
perkapalan, dll
|
Sangat banyak aktivitas manusia di sungai dan sempadan sungai; >5%
sungai dan bantaran sungai rusakkarena dampak aktivitas pertanian,
peternakanpembuangan limbah, penambangan pasir dan batu, pembuangan sampah,
perkapalan.
|
A
|
10.
|
Apakah ada aktivitas manusia pada radius 2-10 km di bagian hulu lokasi
pengamatan?
|
Sedikit aktivitas manusia yang menimbulkan gangguan di wilayah hulu;
kurang dari 5% bantaran sungai di kawasan hulu memiliki aktivitas penambangan
pasir dan batu skala besar, aktivitas pembuangan limbah industri, permukiman,
penebangan hutan, pembuangan sampah, dll.
|
Cukup banyak aktivitas manusia yang menimbulkan gangguan di wilayah hulu;
5-20% bantaran sungai kawasan hulu memiliki aktivitas penambangan pasir dan
batu skala besar, aktivitas pembuangan limbah industri, permukiman,
penebangan hutan, pembuangan sampah, dll.
|
Sangat banyak aktivitas manusia yang menimbulkan gangguan di wilayah
hulu; lebih dari 20% bantaran sungai kawasan hulu memiliki aktivitas
penambangan pasir dan batu skala besar, aktivitas pembuangan limbah industri,
permukiman, penebangan hutan, pembuangan sampah, dan lain-lain
|
B
|
Jumlah SKOR A : 5
Jumlah SKOR B : 4
Jumlah SKOR C : 1
Kesimpulan : Karena
skor A paling banyak maka 70 % atau lebih parameter
habitat sungai dalam keadaan baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil dan pembahasan di atas maka kami dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan data hasil dan pembahasan di atas maka kami dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1
Sungai Kali Gede
mengalami pencemaran ringan.
5.1.2
Sungai Kali Gede
menjadi sumber air yang penting bagi masyaraskat di Desa Kraton
5.2
Saran
5.2.1
Sebaiknya para
warga menjaga kebersihan air sungai sehingga air sungai tidak mengalami
pencemaran. Dengan demikian mereka tetap dapat memaksimalkan pemanfaatan air
sungai untuk mencukupi kebutuhan mereka.
5.2.2
Perlu adanya
kegiatan PROKASIH (Program Kali Bersih) dari JKPKA untuk menjaga kebersihan air
sungai dan kestabilan habitat sungai.
5.2.3
Sebaiknya ditingkatan
kecermatan dan ketelitian dalam pengambilan
data penelitian selanjutnya agar
mndapatkan data yang lebih lengkapakurat.
DAFTAR PUSTAKA
Rama , Tri. 2011. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya :
Mitra Pelajar
Rini, Daru Setyo.2011. Ayo
Cintai Sungai. Surabaya: Djitu.
Sudjarwo. 2000. Geografi. Jakarta : Yudistira
http://waterforumkalijogo.wordpress.com/2014/05/22/biomonitoring-atau- biotilik-untuk-menilai-kesehatan-sungai/
Lampiran 1
Daftar pertanyaan wawancara dengan warga sekitar sungai
1.
Apa sajakah
yang di lakukan warga di sungai?
2.
Mengapa warga
beraktivitas di sungai?
3.
Apakah pernah
di lakukan kerja bakti untuk membersihkan sungai?
4.
Dari manakah
sumber air sungai ini?
5.
Bagaimanakah
asal usul nama sungai Kali Gede?