ALERGI DENGAN PACARAN

ALERGI DENGAN PACARAN


Pada umumnya seorang remaja pasti mulai merasakan rasa tertarik kepada lawan jenis. Dan rasa ketertarikan itu sering di sebut dengan cinta. Para remaja akan melakukan pacaran sebagai perwujudan cinta. Sebenarnya banyak sekali alasan remaja melakukan pacaran,antara lain : kan manusia itu normal kalau merasa suka dengan lawan jenisnya, kan pacaran itu saling mencintai dan cinta itu kan anugrah dari tuhan, kan pacaran itu kan saling mengenal dan memahami, kan pacaran itu menambah semangat belajar. Dan masih banyak alasan seseorang untuk berpacaran.
Mungkin beberapa alasan itu ada benarnya juga. Namun, itu bukanlah alasan yang tepat. Namun, seakan akan alasan itu membuat ku semakin alergi dengan pacaran. Mungkin aku bisa di anggap tidak normal karena alergi dengan pacaran. Namun, aku punya beberapa alasan penyebab alergi pacaran, antara lain :

1. Dekat dengan zina
            Mungkin pacaran akan terasa indah dan menyenangkan. Namun,pernahkah kita sadari kalau disinilah letak jebakan nafsu setan?
            Mungkin ada yang mengelak dan berkata kan pacarannya biasa biasa saja. Tidak sampai pegang pegang. Oke,memang tidak pegang pegang. Namun, pernahkah kita sadari dan berpikir kalau setan sangat licik dan cerdik dalam membuat jebakan nafsu. Dikhawatirkan pada saat yang sepi, saat seseorang hanya berdua dengan pacarnya lalu berbuat zina. Mungkin ada lagi yang membantah kan pacaran belum tentu berakhir dengan zina. Ya, memang pacaran belum tentu berakhir dengan zina. Namun, sebagian besar zina pasti berawal dari pacaran.

2. Tidak konsisten dengan janji

            Sering kali terlihat seseorang yang berpacaran itu akan membuat janji yang besar. Misalnya : kita tak akan saling menyakiti, aku akan membahagiakan kamu, tak kan pernah ada yang mampu menggantikanmu, aku tak bisa hidup tanpamu. Dan masih banyak lagi janji yang terucap saat pacaran. Sebenarnya itu memang hal yang wajar karena kita ingin membuat pacar kita percaya dan setia kepada kita. Awalnya semua janji itu memang terasa indah. Namun, pernahkah kita berpikir kalau janji itu akan menimbulkan luka yang mendalam ketika di ingkari? Apakah kita yakin mampu menepati semua janji itu? Pernahkah kita sadari kalau janji adalah hutang yang harus dibayar dengan menepatinya dan mendapat dosa apabila di ingkari? Coba renungkanlah pertanyaan pertanyaan itu agar tidak ada penyesalan dalam mengucap janji.

3. Masa depan tidak terjamin

            Apakah yang kamu rasakan ketika kamu pacaran? Bahagiakah? Senangkah? Gembirakah?
Banyak orang yang berpacaran hanya untuk menuruti kesenangan yang semu. Jarang sekali orang yang berpacaran lalu berkomitmen untuk membangun masa depan yang cerah. Ketika kita berpacaran maka kita akan lebih banyak memikirkan pacar daripada merencanakan masa depan. Mungkin ada yang berpikir ah masa depan itu gampang di pikir nanti saja. Sekarang mumpung masih muda berpacaran dulu. Sebenarnya paradigma berpikir seperti ini lah yang membuat seseorang gagal dalam meraih masa depan yang cerah. Karena terlalu menuruti kesenangan kecil sehingga mereka meremehkan impian yang besar dan tinggi. Sehingga ketika mereka sudah berkeluarga kebanyakan dari mereka hidupnya kurang beruntung.

4. Penuh kepalsuan

            Ketika kamu bersama dengan pacar kamu , rasanya bahagia sekali. Dia terlihat sempurna dan terindah. Dia cakep\cantik,cerdas,rajin ibadah,baik,suka menolong dan lain lain. Memang tidak salah jika kamu berpendapat seperti itu sesuai yang terlihat di mata. Namun, pernahkah terpikir olehmu apakah semua itu asli ? Apakah itu bukan sandiwara? Apakah dia akan tetap sebaik itu ketika kau tiada di sampingnya? Apakah dia melakukan semua itu karena ada maunya?

            Coba berpikiran dari berbagai arah. Sadarilah terkadang apa yang terlihat dimata belum tentu sama dengan kenyataan yang sebenarnya. Dan tidak menutup kemungkinan dia melakukan semua itu karena ada sesuatu yang ingin ia dapatkan dari kamu. Entah itu materi, kesenangan,kepopuleran maupun yang lainnya. Jadi, tetaplah cermat dalam menilai sesuatu yang kamu lihat agar tidak ada penyesalan.

5. Jarang memakai logika

            Sering kali seseorang berpacaran karena  alasan saling mencintai. Dan memang benar kalau perasaan cinta itu letaknya di hati bukan di otak. Perasaan cinta memang membuat kita rela melakukan apapun demi menyenangkan orang yang dicintainya meskipun terkadang dengan jalan pintas yang kurang baik. Mungkin kita akan mengagumi pacar kita yang rela berkorban untuk kita. Seringkali kita hanya menilainya dari segi perasaan kita. Kita jarang mempertimbangkannya dengan pikiran yang luas dan teliti.

Misalnya
a.      pacar kita sering mentraktir kita, membelikan kita pulsa dan lain lain. Namun, pernahkah logika kita berpikir dari manakah ia mendapatkan uang itu? Apakah ia mendapatkannya dari kerja keras sendiri ataukah dari minta ke orang tuanya? Jika ia masih minta ke orang tua dia, apakah hal itu tidak membebani orang tua dia?
b.      Pacar kita rela meninggalkan mantan pacarnya dengan alasan dia baru tersadar kalau kiti adalah cinta sejatinya. Coba pakai logika kita, jika dengan mudahnya ia meninggalkan mantan pacarnya karena ia telah menemukan cinta yang lain yaitu kita. Maka tidak menutup kemungkinan suatu saat pacar kita akan meninggalkan kita ketika ia telah menemukan lagi cinta yang lain.
c.       Ketika sedang berpacaran pacar kita berani pegang pegang tangan kita. Mungkin kita akan merasa senang karena pacar kita sangat romantis. Coba kamu pikir dengan logikamu. Sebelum halal saja dia sudah berani pegang pegang tangan kamu. Bagaimana nantinya ketika kamu dan dia telah berkeluarga? Tak menutup kemungkinan dia juga berani pegang tangan perempuan lain yang tidak halal baginya.

Mungkin akan ada yang pro dan kontra dengan tulisan ini. Sebenarnya penulis tidak mengajarkan kalian tuk berprasangka buruk dengan lawan jenis kalian. Namun, penulis hanyalah ingin membuka pikiran kalian agar kalian bisa sukses tanpa pacaran.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama