Jangan
tergesa gesa menilai orang
Seringkali
kita menilai seseorang dari sikap yang paling dominan/ yang paling banyak
dilakukan. Memang termasuk hal yang wajar apabila sikap yang dominan akan
membentuk identitas seseorang, misalnya si jenius, si kreatif, si kepo, si
bawel, si gaul, si kamseupay dan lain lain.
Namun kali ini saya hanya membahas tentang penilaian terhadap sisi negatif seseorang. Di dunia ini memang tak ada yang sempurna. Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Seringkali kita lebih suka menilai kekurangan orang lain di bandingkan mencari dan menilai kelebihan orang lain seperti pepatah yang mengatakan gajah di pelupuk mata tak tampak, namun kuman di seberang lautan tampak jelas. Pepatah tersebut mempunyai makna bahwa kita begitu mudah menemukan kekurangan orang lain namun sulit tuk mengakui kekurangan kita sendiri. Sehingga muncul penilaian yang negatif terhadap kekurangan orang lain. Misalnya : si a adalah seseorang yang bicaranya ceplas ceplos. Dan kadang bercandanya agak kelewat batas. Sehingga menyinggung perasaan kita. Sehingga kita menilai si a sebagai orang yang menyebalkan. Memang wajar saja jika kita mempunyai penilaian seperti itu. Akan tetapi hal ini dapat menyebabkan retaknya bahkan hancurnya hubungan sosial kita dengan si a. Kita hanya menilai sikap negatif si a padahal di balik sifat negatif si a yang bicaranya ceplas ceplos itu pasti ada sifat positifnya. Misalnya : si a adalah orang yang terbuka dan jujur.
Ketika kita mampu menyadari kelebihan dan kekurangan si a maka kita bisa berusaha menerima kelebihan dan kekurangan si a. Sehingga hubungan sosial kita dengan si a pun bisa berjalan lancar.
Kesimpulan :
jangan hanya menilai dan memvonis seseorang hanya dari sisi negatifnya saja. Tapi juga nilailah sisi positif yang ada di balik sisi negatifnya. Karena tak ada seseorang yang seratus persen buruk. Pasti ada kebaikan yang dimiliki oleh orang itu meskipun hanya sedikit kebaikan yang dimilikinya.
Namun kali ini saya hanya membahas tentang penilaian terhadap sisi negatif seseorang. Di dunia ini memang tak ada yang sempurna. Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Seringkali kita lebih suka menilai kekurangan orang lain di bandingkan mencari dan menilai kelebihan orang lain seperti pepatah yang mengatakan gajah di pelupuk mata tak tampak, namun kuman di seberang lautan tampak jelas. Pepatah tersebut mempunyai makna bahwa kita begitu mudah menemukan kekurangan orang lain namun sulit tuk mengakui kekurangan kita sendiri. Sehingga muncul penilaian yang negatif terhadap kekurangan orang lain. Misalnya : si a adalah seseorang yang bicaranya ceplas ceplos. Dan kadang bercandanya agak kelewat batas. Sehingga menyinggung perasaan kita. Sehingga kita menilai si a sebagai orang yang menyebalkan. Memang wajar saja jika kita mempunyai penilaian seperti itu. Akan tetapi hal ini dapat menyebabkan retaknya bahkan hancurnya hubungan sosial kita dengan si a. Kita hanya menilai sikap negatif si a padahal di balik sifat negatif si a yang bicaranya ceplas ceplos itu pasti ada sifat positifnya. Misalnya : si a adalah orang yang terbuka dan jujur.
Ketika kita mampu menyadari kelebihan dan kekurangan si a maka kita bisa berusaha menerima kelebihan dan kekurangan si a. Sehingga hubungan sosial kita dengan si a pun bisa berjalan lancar.
Kesimpulan :
jangan hanya menilai dan memvonis seseorang hanya dari sisi negatifnya saja. Tapi juga nilailah sisi positif yang ada di balik sisi negatifnya. Karena tak ada seseorang yang seratus persen buruk. Pasti ada kebaikan yang dimiliki oleh orang itu meskipun hanya sedikit kebaikan yang dimilikinya.