Add caption |
Add caption |
Bismillahirrahmanirrahim.
Semoga Allah mampukan kita untuk menjalani hidup ini dengan kesempurnaan iman dan segenap keikhlasan.
Sehingga ketenangan dan kebahagiaan tersemat di setiap jiwa.
Sahabat sekalian...
Sungguh iman dan ujian adalah setali tiga uang.
Semakin Allah tancapkan keimanan dalam jiwa.
Bersamaan dengan itu Allah berikan ujian-Nya.
Ujian yang tak jarang meluluhlantakkan segenap jiwa raga.
Bahkan kadang menggoreskan lara yang entah apa obatnya.
Bahkan kadang melukiskan kedukaan yang entah kapan berakhirnya.
Tak sedikit jiwa yang semula tangguh, jadi rapuh.
Harapan yang tergantung di langit pun jatuh.
Jatuh sebelum harapan itu menjadi kenyataan.
Jatuh sebelum cita-cita itu menjadi nyata.
Hingga akhirnya harapan menjadi hanya sebatas impian.
Ujian yang mendukakan seakan melumpuhkan jiwa.
Ujian yang melelahkan seakan menjerembabkan raga.
Ujian kian memberat tanpa mau tahu jiwa diambang luka menganga.
Ujian terus mendera, meski jiwa merintih dalam duka.
Saat jiwa nyaris karam, Allah hadir dengan cinta-Nya yang tak pernah pudar.
Cinta yang tiada cinta yang lebih indah darinya.
Cinta yang tiada cinta yang lebih setia darinya.
Cinta yang tiada pernah ada akhirnya.
Itulah cinta Allah Penguasa Alam Raya.
Dia mampu mengubah apa pun sesuai keinginan-Nya.
Allah Ta'ala senantiasa hadir bersama ujian-Nya.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
(QS. Al-Ankabut: 2)
Semoga Allah mampukan kita untuk melerai duka untuk setiap ujian yang menyapa.
Sebab kita tahu bahwa di balik ujian-Nya, Allah menyimpan rencana yang indah.
Tags:
psikologi