Tulisan ke Delapan - Mengatur keuangan ala anak kos


 Semua anak muda yang memilih untuk kuliah di luar kota pasti pernah merasakan menjadi anak kos. Hidup jauh dari keluarga yang ada di rumah. Mungkin disatu sisi kita lebih bebas dari berbagai jenis aturan yang biasanya di terapkan di rumah. Namun, disisi lain kita juga perlu pandai menjaga diri dan mengatur keuangan. Karena jika kita sampai salah menggunakan uang kita maka kita akan berada dalam situasi kantong kering atau bahkah terjerat hutang. Apalagi jika kita tidak sambil bekerja, tentunya harus lebih hemat lagi dalam menggunakan uang. Terkadang uang itu mengalir jauh lebih cepat daripada aliran air yang tumpah dari suatu wadah. Padahal beberapa waktu yang lalu uang kita masih banyak tapi kok tiba-tiba habis, Kemanakah uang kita?

Oleh karena itulah kali ini aku akan berbagi tips berdasarkan pengalamku tentang bagaimana sih cara mengatur keuangan ala anak kos :

Membuat ATM Terpisah

Aku membuat ATM lebih dari satu dengan tujuan untuk memisahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan uang darurat. Biasanya untuk kebutuhan sehari-hari itu aku langsung mengambil uang sekitar 300-400 untuk kebutuhan selama 2 minggu. Sebenarnya bisa saja langsung mengambil 600-700 untuk kebutuhan selama 1 bulan dan meminimalisir terkena biaya cash dari mesin ATM yang berbeda. Tapi aku menghindari hal itu karena besarnya godaan saat memegang uang tunai di dalam dompet. Sehingga aku tetap membiarkan sebagian uangku berada di dalam mesin ATM. Sedangkan dana darurat ku usahakan untuk tidak mengambilnya kecuali benar-benar darurat sekali.

 

Membeli barang yang sedang promo

Cara ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah meskipun selisih harganya hanya 1000-2000 dari harga normal tapi ini lumayan menghemat keuangan anak kos. Namun, ada hal yang tetap perlu di perhatikan saat membeli barang yang sedang promo atau harganya lebih murah yaitu tanggal expaired makanan, apakah tanggal expairednya masih lama atau sudah dekat. Kemudian untuk makanan kalengan seperti sarden itu dilihat penampilan kalengnya apakah penyok atau tidak, apakah kotor atau tidak. Hal itu penting agar kita tak sekedar mendapatkan barang yang murah tapi juga aman untuk kita konsumsi. Selain itu kita juga bisa berbelanja di toko yang memang memiliki harga barang terjangkau dan kualitas barang normal. Kalau aku biasanya berbelanja yang cukup banyak di toko Sardo. Semua mahasiswa yang kuliah di malang pastinya mengetahui toko Sardo karena harga barangnya terjangkau, barangnya lengkap, tersedia ATM, dan penitipan barang. Alternatif lain misalnya belum bisa ke toko Sardo adalah ke toko Persada yang lebih dekat dengan kosku. Untuk peralatan alat tulis biasanya membeli di toko Rahma yang ada di dekat Fakultasku. Sedangkan untuk peralatan listrik seperti kabel ulur sebaiknya membeli di toko listrik, walaupun harganya lebih mahal tapi kualitasnya lebih terjamin karena barangnya di cek dulu sebelum kita bayar.

 

Membeli lauk pauk

Biasanya aku sering masak nasi menggunakan magic com sedangkan lauknya beli di warung sekitar. Untuk membeli lauk ini biasanya aku bertanya dulu ke penjualnya apakah boleh membeli lauk saja, kemudian aku lihat bagaimana ekspresi dari penjualnya. Jika di perbolehkan dan ekspresinya menyenangkan maka aku akan berlangganan membeli lauk di tempat itu. Tapi jika di perbolehkan dengan ekspresi penuh keterpaksaan maka aku akan membeli lauk di tempat lain,dan kalaupun membeli di tempat itu sekalian sama nasinya. Ya, mungkin aku agak overthinking sampai memperhatikan ekspresi penjualnya. Aku hanya meraa sungkan saja sama penjualnya jika sampai melayani pembeli dengan penuh keterpaksaan. Biasanya kalau aku membeli lauk itu membeli sayuran entah itu jamur tiram, buncis, wortel atau capjay sama lauk mendol dan bakwan jagung. Dan lauk itu lumayan hemat karena bisa ku gunakan untuk makan selama tiga kali sehari dengan kenyang.

 

Masak Sendiri

Selain membeli lauk pauk, aku juga masak sendiri ketika aku memiliki waktu yang cukup longgar karena untuk memasak sendiri itu perlu mencuci sayuran, merajang sayur, merebusnya, memberinya bumbu, menggoreng lauk, mencuci peralatan masak dan lain-lain. Ya mungkin memasak sendiri memang agak menyita tenaga dan eaktu tapi dari hal itu aku memiliki kesempatan untuk berhemat maupun belajar memasak karena kemampuan memasak itu akan kita perlukan dalam berbagai situasi dan saat berkeluarga nanti. Mungkin kekurangan dalam memasak sendiri adalah saat salah memilih bahan atau salah urutan memasak sehingga rasa masakan menjadi kurang enak. Tapi dari kesalahan-demi kesalahan itu aku jadi belajar untuk memperbaiki proses belajar memasakku.

 

Memilih Transportasi

Selama berada di perantauan tentunya kita pernah bepergian ke sebuah tempat, entah itu dekat atau jauh untuk suatu keperluan. Biasanya ketika tempat tujuannya dekat maka aku memilih untuk menggunakan sepeda. Apabila lokasinya jauh dan aku tidak terburu-buru maka aku menggunakan angkot, apabila lokasinya jauh dan aku terburu-buru misal ke stasiun maka aku memilih ojek online , dan ketika lokasi tujuannya lebih dari satu maka aku memilih meminjam sepeda teman lalu ku isikan bensin motornya. Kalau saran dari aku sih sebaiknya memiliki kendaraan pribadi saat berada di perantauan karena selalu ada situasi yang membuat kita perlu bepergian. Ya minimal memiliki sepeda kayuh, jika memiliki motor juga akan semakin bertambah baik.

 

Mencari  WIfi

Selama kuliah tentunya kita tidak pernah terlepas dari kebutuhan kuota data internet sehingga kebutuhan kuota menjadi kebutuhan primer yang harus selalu tersedia kapan pun dan dimana pun. Untuk kegiatan yang membutuhkan kuota kecil seperti aplikasi chat dan browsing biasanya aku menggunakan kuota dari kartu di hpku. Sedangkan untuk kegiatan yang membutuhkan kuota besar seperti streaming webinar, mendownload data maupun mengupload data maka aku akan menggunakan wifi yang berada di kos maupun di kampus. Dan saat ini aku sudah pulang ke rumah, terasasekali betapa berharganya wifi dalam menghemat kuota internet. Semoga saja suatu saat bisa memasang wifi di rumah sendiri.

Menahan keinginan

Ketika kita sedang membuka toko online pastinya banyak sekali barang yang ingin kita beli karena kita merasa perlu barang itu di tambah lagi dengan harga promo yang menggiurkan dan waktunya sangat terbatas. Ingin sekali segera check out barang tersebut walaupun terkena biaya ongkir yang tidak sedikit. Selain itu juga banyak sekali tawaran bisnis dengan modal yang sangat terjangkau, alih-alih ingin menambah pemasukan malah membuat kita kehilangan banyak uang jika kita tidak konsisten dalam menjalankan bisnis itu sehingga berhenti di tengah jalan dan uang modal belum kembali. Selain itu kita juga perlu belajar menahan diri dari sesuatu yang sedang trend misalnya sedang trend hp terbaru sebaiknya kita tidak membelinya jika hp kita yang kita miliki saat ini masih normal dan bisa kita gunakan. Kita pertimbangkan apakah barang yang kita inginkan itu benar-benar sangat kita perlukan secara darurat dan akan menimbulkan dampak buruk apabila tidak kita penuhi ataukah hanya sekedar keinginan sesaat saja? Jika itu hanya keinginan sesaat maka sebaiknya kita tahan dulu karena jikakita menuruti keinginan maka tidak akan ada habisnya keinginan tersebut. Sedangkan jika barang tersebut memang darurat dan sangat kita butuhkan maka kita bisa membeli barang tersebut tapi dengan syarat tetap menyisakan dana darurat dalam ATM kita untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.

 

Nah, itu tadi adalah beberapa tips yang ku lakukan untuk mengatur keuangan selama menjadi anak kos. Semoga bermanfaat ya. Semapai jumpa di tulisan selanjutnya.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama