Semua anak muda yang memilih untuk kuliah di luar kota pasti pernah merasakan menjadi anak kos. Hidup jauh dari keluarga yang ada di rumah. Mungkin disatu sisi kita lebih bebas dari berbagai jenis aturan yang biasanya di terapkan di rumah. Namun, disisi lain kita juga perlu pandai menjaga diri dan mengatur keuangan. Karena jika kita sampai salah menggunakan uang kita maka kita akan berada dalam situasi kantong kering atau bahkah terjerat hutang. Apalagi jika kita tidak sambil bekerja, tentunya harus lebih hemat lagi dalam menggunakan uang. Terkadang uang itu mengalir jauh lebih cepat daripada aliran air yang tumpah dari suatu wadah. Padahal beberapa waktu yang lalu uang kita masih banyak tapi kok tiba-tiba habis, Kemanakah uang kita?
Oleh karena itulah kali ini aku
akan berbagi tips berdasarkan pengalamku tentang bagaimana sih cara mengatur
keuangan ala anak kos :
Membuat ATM Terpisah
Aku membuat ATM lebih dari satu
dengan tujuan untuk memisahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan uang
darurat. Biasanya untuk kebutuhan sehari-hari itu aku langsung mengambil uang
sekitar 300-400 untuk kebutuhan selama 2 minggu. Sebenarnya bisa saja langsung
mengambil 600-700 untuk kebutuhan selama 1 bulan dan meminimalisir terkena
biaya cash dari mesin ATM yang berbeda. Tapi aku menghindari hal itu karena
besarnya godaan saat memegang uang tunai di dalam dompet. Sehingga aku tetap
membiarkan sebagian uangku berada di dalam mesin ATM. Sedangkan dana darurat ku
usahakan untuk tidak mengambilnya kecuali benar-benar darurat sekali.
Membeli barang yang sedang promo
Cara ini merupakan salah satu
cara untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah meskipun selisih
harganya hanya 1000-2000 dari harga normal tapi ini lumayan menghemat keuangan
anak kos. Namun, ada hal yang tetap perlu di perhatikan saat membeli barang
yang sedang promo atau harganya lebih murah yaitu tanggal expaired makanan,
apakah tanggal expairednya masih lama atau sudah dekat. Kemudian untuk makanan
kalengan seperti sarden itu dilihat penampilan kalengnya apakah penyok atau
tidak, apakah kotor atau tidak. Hal itu penting agar kita tak sekedar mendapatkan
barang yang murah tapi juga aman untuk kita konsumsi. Selain itu kita juga bisa
berbelanja di toko yang memang memiliki harga barang terjangkau dan kualitas
barang normal. Kalau aku biasanya berbelanja yang cukup banyak di toko Sardo.
Semua mahasiswa yang kuliah di malang pastinya mengetahui toko Sardo karena harga
barangnya terjangkau, barangnya lengkap, tersedia ATM, dan penitipan barang. Alternatif
lain misalnya belum bisa ke toko Sardo adalah ke toko Persada yang lebih dekat
dengan kosku. Untuk peralatan alat tulis biasanya membeli di toko Rahma yang
ada di dekat Fakultasku. Sedangkan untuk peralatan listrik seperti kabel ulur
sebaiknya membeli di toko listrik, walaupun harganya lebih mahal tapi
kualitasnya lebih terjamin karena barangnya di cek dulu sebelum kita bayar.
Membeli lauk pauk
Biasanya aku sering masak nasi
menggunakan magic com sedangkan lauknya beli di warung sekitar. Untuk membeli
lauk ini biasanya aku bertanya dulu ke penjualnya apakah boleh membeli lauk
saja, kemudian aku lihat bagaimana ekspresi dari penjualnya. Jika di
perbolehkan dan ekspresinya menyenangkan maka aku akan berlangganan membeli
lauk di tempat itu. Tapi jika di perbolehkan dengan ekspresi penuh keterpaksaan
maka aku akan membeli lauk di tempat lain,dan kalaupun membeli di tempat itu
sekalian sama nasinya. Ya, mungkin aku agak overthinking sampai memperhatikan
ekspresi penjualnya. Aku hanya meraa sungkan saja sama penjualnya jika sampai
melayani pembeli dengan penuh keterpaksaan. Biasanya kalau aku membeli lauk itu
membeli sayuran entah itu jamur tiram, buncis, wortel atau capjay sama lauk
mendol dan bakwan jagung. Dan lauk itu lumayan hemat karena bisa ku gunakan
untuk makan selama tiga kali sehari dengan kenyang.
Masak Sendiri
Selain membeli lauk pauk, aku
juga masak sendiri ketika aku memiliki waktu yang cukup longgar karena untuk
memasak sendiri itu perlu mencuci sayuran, merajang sayur, merebusnya, memberinya
bumbu, menggoreng lauk, mencuci peralatan masak dan lain-lain. Ya mungkin
memasak sendiri memang agak menyita tenaga dan eaktu tapi dari hal itu aku
memiliki kesempatan untuk berhemat maupun belajar memasak karena kemampuan
memasak itu akan kita perlukan dalam berbagai situasi dan saat berkeluarga
nanti. Mungkin kekurangan dalam memasak sendiri adalah saat salah memilih bahan
atau salah urutan memasak sehingga rasa masakan menjadi kurang enak. Tapi dari
kesalahan-demi kesalahan itu aku jadi belajar untuk memperbaiki proses belajar
memasakku.
Memilih Transportasi
Selama berada di perantauan
tentunya kita pernah bepergian ke sebuah tempat, entah itu dekat atau jauh
untuk suatu keperluan. Biasanya ketika tempat tujuannya dekat maka aku memilih
untuk menggunakan sepeda. Apabila lokasinya jauh dan aku tidak terburu-buru
maka aku menggunakan angkot, apabila lokasinya jauh dan aku terburu-buru misal
ke stasiun maka aku memilih ojek online , dan ketika lokasi tujuannya lebih
dari satu maka aku memilih meminjam sepeda teman lalu ku isikan bensin motornya.
Kalau saran dari aku sih sebaiknya memiliki kendaraan pribadi saat berada di
perantauan karena selalu ada situasi yang membuat kita perlu bepergian. Ya
minimal memiliki sepeda kayuh, jika memiliki motor juga akan semakin bertambah
baik.
Mencari WIfi
Selama kuliah tentunya kita tidak
pernah terlepas dari kebutuhan kuota data internet sehingga kebutuhan kuota
menjadi kebutuhan primer yang harus selalu tersedia kapan pun dan dimana pun.
Untuk kegiatan yang membutuhkan kuota kecil seperti aplikasi chat dan browsing
biasanya aku menggunakan kuota dari kartu di hpku. Sedangkan untuk kegiatan
yang membutuhkan kuota besar seperti streaming webinar, mendownload data maupun
mengupload data maka aku akan menggunakan wifi yang berada di kos maupun di
kampus. Dan saat ini aku sudah pulang ke rumah, terasasekali betapa berharganya
wifi dalam menghemat kuota internet. Semoga saja suatu saat bisa memasang wifi
di rumah sendiri.
Menahan keinginan
Ketika kita sedang membuka toko
online pastinya banyak sekali barang yang ingin kita beli karena kita merasa
perlu barang itu di tambah lagi dengan harga promo yang menggiurkan dan
waktunya sangat terbatas. Ingin sekali segera check out barang tersebut
walaupun terkena biaya ongkir yang tidak sedikit. Selain itu juga banyak sekali
tawaran bisnis dengan modal yang sangat terjangkau, alih-alih ingin menambah
pemasukan malah membuat kita kehilangan banyak uang jika kita tidak konsisten
dalam menjalankan bisnis itu sehingga berhenti di tengah jalan dan uang modal
belum kembali. Selain itu kita juga perlu belajar menahan diri dari sesuatu
yang sedang trend misalnya sedang trend hp terbaru sebaiknya kita tidak
membelinya jika hp kita yang kita miliki saat ini masih normal dan bisa kita
gunakan. Kita pertimbangkan apakah barang yang kita inginkan itu benar-benar
sangat kita perlukan secara darurat dan akan menimbulkan dampak buruk apabila
tidak kita penuhi ataukah hanya sekedar keinginan sesaat saja? Jika itu hanya
keinginan sesaat maka sebaiknya kita tahan dulu karena jikakita menuruti
keinginan maka tidak akan ada habisnya keinginan tersebut. Sedangkan jika
barang tersebut memang darurat dan sangat kita butuhkan maka kita bisa membeli
barang tersebut tapi dengan syarat tetap menyisakan dana darurat dalam ATM kita
untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.
Nah, itu tadi adalah beberapa tips yang ku lakukan untuk mengatur keuangan selama menjadi anak kos. Semoga bermanfaat ya. Semapai jumpa di tulisan selanjutnya.