Review Buku “Self Driving” karya Rhenald Kasali


Bab 1 Ini Soal Mandataris Kehidupan


Setiap orang adalah pemegang mandat kehidupannya masing-masing. Ketika seseorang di lahirkan , Tuhan bersabda “Inilah hidupmu”, setelah itu surat madat kehidupan tersebut di pegang oleh orang tua kita karena mereka mengasuh kita dengan penuh kesungguhan sampai kita beranjak dewasa. Dan ketika kita dewasa maka kita sendirilah yang memegang mandat kehidupan tersebut. Ada yang memilih menjelajahi kehidupan dan membuka banyak jalan sebagai driver dan ada pula yang hanya diam dan mengikuti yang lainnya sebagai passenger atau penumpang.
Ada yang menggunakan surat mandat kehidupan itu untuk berjuang dan berkarya. Ada pula yang hanya menyimpannya saja tanpa menghasilkan apa-apa. Keduanya sama-sama memiliki surat mandat kehidupan namun perjalanannya berbeda karena usahanya berbeda.

Tentang Kendaraan

Sesuatu yang ada dalam diri kita itulah kendaraan yang akan mengantarkan kita pada tujuan-tujuan kita. Kendaraan itu yang membuat kita mampu berkarya, berprestasi dan berkreasi.

Ada sebuah inspiratif tentang kendaraan dalam diri seseoorang. Kisah ini menceritakan tentang Presiden Amerika Serikat yang bernama Theodore Roservelt. Ketika masih kecil beliau mengalami sakit asma bronkial yang menyebabkan terganggunya saluran pernafasan secara akut. Pada tahun 1869 ayahnya Theodore Rosevelt membawa keluarganya ke Prancis, Austria,Italia dan Jerman yang memiliki tekanan udara lebih rendah dengan debu dan serbuk sari yang kadarnya lebih aman. Sehingga gangguan pernafasan Theodore Rosevelt mulai berkurang. Ayahnya melatihnya Gimnasium di damping oleh instruktur khusus selama beberapa tahun sehingga fisik Theodore Rosevelt semakin kuat, dadanya yang sempit sekarang menjadi lebih luas dan berotot.  Tahun demi tahun berlalu, setelah menyelesaikan pendidikanannya di Columbia Law School ia pun terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian di Yew York. Dan pada tahun 1901 ia resmi di tetapkan sebagai presiden Amerika . Selain sebagai negarawan, beliau juga di kenal sebagai sejarawan, penjelajah, dan aktivis lingkungan. Salah satu pencapaian besar dalam hidupnya adalah membuat Terusan Panama dan di anugerahi Nobel Perdamaian.
Theodore Rosevelt yang dulu rapuh telah berubah menjadi seseorang yang tangguh dan menginspirasi banyak orang. Coba bayangkan missal dulu Theodore Rosevelt mengeluhkan “kendaraan (dirinya yang rapuh)” yang pasrah pada keadaan, missal orang tuanya memanjakan anaknya maka Theodore akan tumbuh menjadi Passenger yang malas dan tidak berkembang. Tapi yang terjadi sebaliknya, Theodore kecil tidak mau pasrah pada keadaan, dan dengan adanya dukungan orang tuanya yang melatihnya dengan kedisiplinan dan ketekunan maka Theodore tumbuh menjadi seseorang yang tangguh dan sukses.

Seorang Driver yang hebat itu mampu menjadi driver bagi dirinya sendiri. Kemudian berkembang menjadi Driver bagi orang lain dan puncaknya adalah menjadi Driver bagi bangsanya. Menjadi seorang Driver memang penuh dengan berbagai resiko, tanggung jawab dan juga target. Sedangkan menjadi Passengger bisa duduk manis tanpa perlu hafal jalan, tanpa menanggung resiko mengemudi, dan bisa sambil tiduran. Namun, bedanya adalah seseorang yang menjadi driver bagi dirinya sendiri akan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan hidupnya. Ia tahu kemana harus berjalan. Ia akan terus bertumbuh  (Grow Mindset). Sedangkan seorang passenger akan terbelenggu oleh fix mindsetnya.

Seorang CEO Garuda memberikan sebuah nasehat :
“Kalau seseorang terlalu kuat logikanya maka kasihan pegawainya. Kalau hatinya terlalu dominan maka kasihan perusahaannya. Dengan kata lain seorang Driver harus seimbang antara logika (rasionalitas, hitung-hitungan, analitis, dan targetnya) dengan hatinya (empati,kepedulian, hubungan social, hubungan-hubungan social, tata nilai)


Bab 2  : Manusia Berpikir

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Silahkan memberikan komentar dan menunggu saya memberikan balasan terhadap komentar anda.

Lebih baru Lebih lama